Mebiso.com Gunakan AI Sebagai Perlindungan Merek

Mebiso.com, platform perlindungan kekayaan intelektual
Sumber :
  • istimewa

Malang – Seiring berjalannya waktu, jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus bertambah. Di Kota Malang, tercatat ada 19.870 pelaku UMKM yang berada di bawah binaan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Nekat Jual Sabu-sabu, Tukang Las Dibekuk Polisi

Meski demikian, kesadaran terhadap pendaftaran kekayaan intelektual, utamanya berkaitan dengan merek usaha masih kurang. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), terdapat 6.829 permohonan merek, paten, desain industri, dan hak cipta yang berasal dari Malang.

Tak hanya itu, sebagai informasi, ada lebih dari 82 ribu permohonan untuk pendaftaran merek, hanya 62 ribu pendaftaran saja yang diterima. Sementara, sisanya ditolak.

DPP PPP dan PKB Beri Sinyal Koalisi pada Pilkada, di Jombang Belum Ada Gambaran

Menjawab keresahan tersebut, Ngalup.co menghadirkan inovasi baru melalui platform Kekayaan Intelektual yang fokus pada perlindungan merek usaha dengan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).

CEO Mebiso.com, Hesti Rosa mengungkapkan, sebelum melakukan pendaftaran, pelaku usaha ini umumnya melakukan pengecekan terlebih dahulu. Mereka harus betul-betul memastikan, apakah merek usahanya sudah terdaftar atau tidak. Hal ini memudahkan pelaku usaha untuk melakukan pendaftaran dan meminimalisir pengajuan pendaftaran mereknya ditolak.

Keren! 2 Pelajar MAN 1 Jombang Sabet Juara Pertama Lomba Robotik Tingkat Jawa Timur

Akan tetapi, pengecekan merek membutuhkan waktu yang cukup lama. Termasuk, perlu ketelitian dalam menelusuri merek serupa dan kemampuan mendalam untuk menganalisa potensi keberhasilannya. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha yang membuat mereka harap-harap cemas ketika mendaftarkan mereknya. 

Menjawab keresahan ini, Mebiso.com hadir untuk memudahkan pelaku usaha dalam melakukan pengecekan mereknya. Startup asal Surabaya ini memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk melakukan pengecekan merek. 

“Pengecekan merek hanya butuh waktu sebentar, tak lebih dari lima menit. Sehingga, pelaku usaha bisa mendaftarkan mereknya dengan segera. Platform ini mampu mengukur prosentase keberhasilan pendaftaran merek, menghindari persamaan nama merek, mengetahui rincian merek pembanding hingga menganalisa strategi pendaftaran merek,” terang dia.

“Proses pengecekan merek juga transparan, proteksi terotomatisasi dan mendapat dukungan dari praktisi. Sehingga, membantu melindungi originalitas merek dan kekuatan brand,” imbuh dia.

Platform yang merupakan entitas baru dari Ngalup Collaborative Network (Ngalup.co) ini, dirancang secara komprehensif untuk mendukung pelaku usaha yang ingin melindungi originalitas merek usahanya. Kemudian, mendukung biro jasa dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan.

“Sementara, bagi masyarakat, mampu melindungi tipu daya merek KW (tipuan). Serta, dari sisi pemerintah, mampu mendorong upaya pemerataan perlindungan kekayaan intelektual (KI),” lanjut dia. 

Sebelum diluncurkan, setidaknya sudah lebih dari 54.430 pelaku usaha yang memanfaatkan platform ini untuk melakukan pengecekan merek. Sehingga, mereka bisa melakukan pendaftaran merek lebih cepat.

Berdasarkan jumlah tersebut, sudah ada lebih dari 58.440 merek yang sudah terdaftar. Sebab, satu pengusaha bisa melakukan pengecekan kurang lebih 10 merek.

“Saat melakukan pengecekan, juga tertera potensi keberhasilan sebelum melakukan permohonan pendaftaran merek. Sehingga, pelaku usaha tidak perlu lagi khawatir dan tinggal duduk manis di rumah,” papar dia.

Tak hanya itu, Hesti menyebut, platform ini juga membantu pelaku usaha untuk menjawab kebutuhan perlindungan merek. Mulai dari tahap pra hingga pasca pendaftaran merek. 

“Mulai dari memperhitungkan potensi keberhasilan daftar merek, hingga memasang fitur proteksi yang aktif 24 jam dalam satu minggu untuk mendeteksi dan mencegah tindak peniruan merek,” lanjut dia.

“Salah satunya, dengan sistem notifikasi. Pemberitahuan ini bisa didapatkan langsung oleh pemilik merek melalui notifikasi WhatsApp,” lanjut dia.

Salah satu pengguna jasa Mebiso.com, Apik Primadya mengaku sangat terbantu dalam proses pendaftaran merek setelah menggunakan Mebiso.com.

“Adanya Mebiso.com ini sangat membantu saya. Karena proses pendaftaran merek ini tidak cepat. Saya juga tidak mungkin terus memantau karena setiap hari ada kesibukan. Sekarang saya tenang, setiap ada perubahan status dalam pendaftaran merek, bisa di cek di ponsel, karena ada notifikasinya,” kata Founder dan Ketua Umum Asosiasi Laundry Indonesia.