Pesanan Sirup Salak Khas Jombang Naik Drastis di Momen Ramadan

Sirup salak yang diproduksi secara rumahan di Jombang.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Bulan suci ramadan tahun ini, merupakan berkah tersendiri bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM). Seperti UKM Kunara yang ada di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 

Puncak Kampanye Akbar Paslon 1 di Alun-alun Jombang, Ini Imbauan Mundjidah Wahab

Pada momen ramadhan tahun ini, rumah produksi olahan buah salak ini banjir pesanan. Terutama pesanan sirup salak yang diproduksi dari buah salak.

Kuswartono (54 tahun) pemilik usaha olahan buah salak ini, menjelaskan pada momen ramadan tahun 2024, produk olahan buah salak yang saat ini digemari oleh para konsumen baik Jombang maupun luar Jombang adalah jenis sirup buah salak.

Pasangan Incumbent Usung Program Mobil Operasional Desa, Begini Respon Warga Jombang

"Yang lagi naik (laku dipasaran), yaitu sirup buah salak. Bahannya dari buah salak asli, tanpa pewarna dan tanpa esen (pemanis buatan). Buahnya asli dan mengandung banyak vitamin, ini yang lagi naik sampai kehabisan stok," kata Kuswantoro, Rabu, 20 Maret 2024.

Ia mengaku naiknya pesanan sirup buah salak itu membuat proses produksi juga mengalami kenaikan. Tak tanggung-tanggung kenaikan produksi bisa mencapai 70 persen.

Kerjasama dengan Kantor Bea Cukai, Pemkab Jombang Serius Kelola DBHCHT

Bila untuk membuat dua botol sirup buah salak, dibutuhkan buah salak segar sebanyak 1 kilogram. Kini dalam sekali produksi Kuswantoro mengaku bisa menghabiskan 1 kwintal buah salak.

"Naiknya produksi sampai 70 persen. Apalagi di musim mau lebaran seperti sekarang ini. Kalau dua botol itu satu kilo, ini sekali produksi satu kwintal, atau setara 200 botol sekali produksi, dan dalam waktu sebulan kita habiskan satu ton buah salak," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title