Pasar Induk Among Tani Simbol Kemajuan dan Kesejahteraan Ekonomi Kota Batu

Megahnya Pasar Induk Among Tani di Kota Batu.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Pasar tradisional telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Indonesia. Di tengah pesatnya perkembangan pasar modern, pasar tradisional tetap mempertahankan daya tariknya dengan keberagaman produk lokal dan nuansa budaya yang khas. 

Setelah Pelajar, Kini Giliran 200 Warga Pra Sejahtera Dapat Sembako dari Pj Walkot

Dulu, pasar tradisional seringkali dikaitkan dengan citra sederhana, kumuh, dan kurang nyaman. Namun, dengan semakin berkembangnya pasar global dan meningkatnya persaingan, banyak pasar tradisional yang mulai berbenah diri untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman. 

Tempat tersebut merupakan Pasar Induk Among Tani, pasar tradisional terbesar di Indonesia sesuai ungkapan Presiden RI, Joko Widodo saat meresmikannya pada 14 Desember 2023 silam. Pembangunan pasar dilakukan dalam kurun waktu tahun 2021 hingga 2023 melalui Kementerian PUPR dengan anggaran Rp166 miliar bersumber dari APBN. 

200 Pelajar di Kota Batu Terima Tas dan Santunan Pj Wali Kota

Sekarang pasar dengan luas 34.060 meter tersebut mampu menampung 2.630 unit terdiri dari 1.716 kios dan 914 los. Bagian bangunan menjadi tiga, yaitu lantai satu sebagai zona basah, lantai dua sebagai zona kering, dan lantai tiga sebagai zona makanan atau kuliner

Dibangun dengan konsep Green Building, Pasar Induk Among Tani kini telah menjalani transformasi luar biasa menjadi pusat perbelanjaan megah yang menakjubkan.

Idola Baru Wisata Agro di Kota Batu Bernama Durian Fantasy alias Dufan

Dengan berbagai fasilitas modern dan desain arsitektur menawan, pasar ini telah menjadi tujuan utama bagi masyarakat yang mencari pengalaman belanja berkualitas.

Bangunan baru megah dan luas telah menggantikan bangunan lama pasar tradisional, memberikan ruang lebih lapang dan teratur bagi pedagang dan pengunjung. Interior pasar didesain dengan estetika modern serta pencahayaan bagus. Sehingga mampu menciptakan atmosfer menyenangkan.

Fasilitas parkir luas dan terorganisir dengan baik juga telah disediakan untuk mengakomodasi jumlah pengunjung lebih besar dengan nyaman dan aman. Belum lagi fasilitas penunjang lain seperti jumlah toilet memadai dan bersih, eskalator, tangga darurat, serta jalur pejalan kaki ramah difabel.

Salah satu inovasi utama adalah penataan ulang ruang pasar untuk memberikan lingkungan lebih teratur dan bersih. Para pedagang dikelompokkan berdasarkan jenis barang dagangan untuk memudahkan pembeli menemukan apa yang mereka cari tanpa harus bingung berkeliling.

Di dalam pasar, pedagang menawarkan beragam produk segar dan berkualitas, mulai dari hasil pertanian lokal hingga produk-produk UMKM. Berbagai kuliner khas daerah juga dapat dinikmati di area food court yang luas dan nyaman, tentu mampu menambah daya tarik pasar sebagai destinasi kuliner. Pasar ini memiliki segalanya di bawah satu atap.

Tidak hanya sebagai tempat belanja, Pasar Induk Among Tani juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya. Pemerintah berharap kedepan Pasar Induk bisa menjadi ikon wisata maupun destinasi wisata unggulan yang bisa menarik perhatian wisatawan.

Berbagai acara seni dan budaya, serta pameran produk lokal sering diadakan oleh Pemkot Batu hingga Provinsi Jawa Timur seperti Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat Jatim. Sehingga mampu menciptakan suasana lebih hidup dan bersemangat.

Dengan transformasinya yang spektakuler, Pasar Induk Among Tani telah membuktikan bahwa pasar tradisional juga dapat menjadi tempat belanja yang cukup kompleks. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi pedagang dan pengelola pasar, paling penting adalah memperkuat jaringan ekonomi lokal.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengaku cukup optimis pasar dapat terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi keberlanjutan masyarakat lokal.

"Pasar ini telah membuktikan bahwa tradisi dan inovasi dapat bersatu untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi pasar tradisional di Indonesia. Pasar tak hanya sekadar tempat berbelanja, tetapi juga menjadi pusat kegiatan ekonomi dan kebudayaan masyarakat lokal," kata Aries, Rabu, 21 Februari 2024.

Pembangunan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mendukung ekonomi lokal serta melestarikan budaya dan tradisi. Dengan terus menerapkan inovasi dan memperhatikan kebutuhan para pelaku usaha dan konsumen.

"Pasar tradisional modern menjadi tempat yang penting dalam perekonomian lokal dan memainkan peran yang signifikan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat," ujar Aries. 

Sementara itu, pedagang-pedagang di pasar semakin bersemangat dengan perubahan tersebut. Mereka telah berkolaborasi untuk menjaga kebersihan dan kerapihan pasar setiap hari.

Salah satu pedagang Mie Ayam, Minto Basuki mengatakan jika dirinya sangat bersyukur atas perubahan ini. Sekarang, lebih banyak pelanggan yang datang karena pasar lebih bersih dan rapi.

"Ini juga membuat kami sebagai pedagang merasa lebih profesional. Kondisi sekarang tentu berbeda dari kondisi lama, pembeli senang, fasilitas lengkap dan memadai. Semoga kedepan pemerintah lebih sering menggelar event agar lebih ramai," kata Minto. 

Untuk omzet, Minto mengaku mampu meraup keuntungan Rp1 juta dalam sehari pada hari Senin sampai Jumat. Lalu untuk Sabtu dan Minggu omzetnya pun naik drastis.

"Rata-rata kalau Sabtu dan Minggu bisa dapat Rp2 juta sampai Rp3 juta pendapatan kotornya. Setelah pasar dibangun jujur saya sangat senang dan bahagia," ujarnya.

Senada, salah satu pedagang buah, Johan Bambang Irawan menjelaskan bila pembangunan pasar memiliki dampak luar biasa bagi dirinya karena pendapatan bisa meningkat.

"Kalau bersih, pasti pembeli nyaman, jadi dagangan saya semakin laris. Pendapatan pun bertambah, mungkin semua pedagang ikut merasakannya," katanya.

Tidak hanya dari sisi pedagang, para pembeli maupun pengunjung juga nampak senang. Perubahan menciptakan lingkungan yang lebih menarik, khususnya bagi para pelajar Kota Batu, kondisi ini sangatlah penting.

Dulu hampir tidak ada pelajar maupun anak muda yang tertarik datang ke pasar. Sekarang mereka datang dan bisa belajar tentang berbagai jenis produk, cara berdagang, dan interaksi sosial dengan pedagang maupun pengunjung lainnya. Hal ini membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang ekonomi lokal dan budaya tradisional.

Salah satu alasan utama di balik minat para pelajar adalah keragaman dan keunikan kuliner yang dapat ditemui di pusat kuliner lantai tiga. Pasar kuliner menawarkan berbagai pilihan seperti es campur, bakso, tahu campur, dan lainnya yang memikat bagi para penjelajah rasa. 

Fenomena ini menandai pergeseran minat pelajar dari restoran atau cafe menuju pengalaman kuliner yang lebih autentik dan lokal. Selain itu, harga yang terjangkau juga menjadi faktor penting yang menarik para pelajar untuk berkunjung ke sentra kuliner. 

Dibandingkan dengan makan di restoran, harga makanan di pasar kuliner biasanya lebih terjangkau, sehingga memungkinkan para pelajar untuk menikmati hidangan lezat tanpa harus mengeluarkan banyak uang.

Seperti yang dikatakan oleh pelajar SMAN 1 Batu, Gwen Anela. Ia mengaku setelah adanya pembangun ia sering mendatangi pasar bersama teman-temannya seusai jam sekolah maupun hari libur.

"Sekarang sering ke pasar sama teman-teman soalnya sudah bersih, harganya terjangkau, dan banyak pilihan. Kami ke sini cari makanan dan minuman tempatnya enak untuk ngobrol ngalor-ngidul membahas tugas sekolah. Jujur kalau dulu gak pernah ke pasar," tutur Gwen Anela.