Badan Pangan Nasional Upayakan Stabilisasi Harga Telur

ilustrasi telur ayam
Sumber :
  • pixabay

Malang – Belakangan ini, harga telur ayam menjadi sorotan publik. Sebab, komooditi tersebut mengalami kenaikan menjadi lebih dari Rp 30 ribu per kilogram. Menyikapi hal tersebut, Badan Pangan Nasional melakukan koordinasi dengan asosiasi peternak untuk menentukan langkah stabilisasi yang tepat. 

Diduga Belum Kantongi Izin, Toko Modern di Jombang Nekat Buka

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga telur saat ini tengah mencari kesetimbangan baru. Karena adanya kenaikan biaya produksi, juga akibat pandemi beberapa waktu lalu.

Khusus jagung untuk pakan, Badan Pangan Nasional telah menghubungkan daerah sentra produksi seperti Sumbawa, Dompu dengan Sentra Peternak Layer di Blitar dan Kendal sehingga dapat berjalan dengan baik.

Satreskrim Polres Batu Bongkar Perjudian Sabung Ayam di Giripurno

"Terdapat perubahan harga DOC (day old chick), struktur biaya lainnya seperti biaya pakan dan biaya angkut. Hal tersebut tentunya berdampak pada perubahan harga telur," kata Arief dalam keterangannya dikutip dari Viva.co.id, Jumat 26 Agustus 2022.

Untuk itu, dia mengajak semua pihak berkolaborasi. Guna mengatasi lonjakan harga ini, pihaknya akan menggandeng Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk melakukan Operasi Pasar. Itu dilakukan apabila harga telur tidak kunjung turun hingga di bawah Rp 30.000 per kg dalam beberapa hari ke depan. 

Cabor BMX Kota Batu Terancam Gagal Jadi Tuan Rumah Porprov 2025

"Kami terus berkoordinasi intensif dengan Kemendag, Kementan dan Satgas Pangan, hari ini sudah bertemu Dirjen PKH Kementan sepakat akan melakukan langkah-langkah stabilisasi diantaranya Operasi Pasar," jelasnya.

Upaya kolaborasi melibatkan asosiasi dan menggandeng Kementerian dan Lembaga terkait ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo. Bahwa dalam penyelesaian permasalahan pangan diperlukan kolaborasi seluruh stakeholder.