Sebulan Jelang Nataru, Perajin Terompet di Jombang Mulai Ramai Pesanan

Proses pembuatan terompet di Desa Mojoawarno, Jombang.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

"Kalau bulan-bulan biasa sebelumnya itu hanya buat 30 sampai 50 terompet setiap harinya. Tapi kalau momen-momen tertentu seperti menjelang Nataru ini, ya harus buat banyak seperti 300 terompet gitu. Soalnya kan banyak pesanan gitu dan memang usaha seperti ini musiman," tutur Santoso. 

Pj Wali Kota Batu Berikan Uang Pembinaan dan Penghargaan pada Pandu, Juara Downhill Asian

Santoso mengaku harga terompet ini sangat ramah dikantong. Dan harganya terjangkau buat seluruh lapisan masyarakat. Untuk setiap terompet naga yang dibuat dibandrol mulai dari harga Rp9 ribu hingga Rp10 ribu rupiah, tergantung banyaknya pemesanan

Sementara untuk pemasarannya, ia memanfaatkan grup whatsapp kerajinannya dan disebarkan luaskan melalui media sosial.

Datangi 2 Tempat Ekraf, Pj Wali Kota Batu Optimistis Potensi Pariwisata Terus Berkembang

"Kalau untuk harga grosir minimal pembelian di atas 100 itu harganya Rp10 ribu per bijinya. Kalau diantara 500 sampai 1000 biji itu Rp9 ribu harganya. Alhamdulillah kalau penjualan sudah meluas kemana-mana seperti mulai dari daerah Jombang sendiri, Malang, Surabaya dan sekitarnya," kata Santoso.

Santoso menjelaskan bila momen Nataru seperti saat ini, ia mampu meraup keuntungan puluhan juta rupiah dalam setiap bulannya. Dari omzet yang didapat itu, bapak dengan satu anak ini mampu menopang kebutuhan keluarganya hingga menabung.

Kepala Korban Belum Ditemukan, Polisi Masih Sterilisasi Sumber Ledakan Bom Ikan Bondet di Pasuruan

"Omzetnya kurang lebih kalau kotor hampir Rp60 juta, kalau bersihnya sekitar Rp30 juta an. Hasilnya saya buat memenuhi kebutuhan keluarga, kebutuhan anak dan buat menabung juga," ujar Santoso. 

Sementara itu, salah satu pembeli terompet buatan Santoso yakni Ayu Fitri (35 tahun) mengaku harus pesan jauh-jauh hari agar bisa berdagang terompet pada Nataru nanti.

Halaman Selanjutnya
img_title