Kuatnya Aroma Kopi Selo Parang Sekuat Tekad Pemiliknya

Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi melihat UMKM binaannya
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Dulu, Sis hanyalah seorang buruh serabutan dengan penghasilan tak menentu, bahkan dirinya sempat terlilit hutang pinjaman online (pinjol). Keterpurukan memaksa dirinya memiliki tekat dan lebih kreatif sehingga bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.

Kembali Jadi Tempat Olahraga, Pemkot Batu Bersihkan Stadion Gelora Brantas

Kegagalan bahkan penolakan di awal-awal usahanya sering kali ia rasakan, tapi itu bukanlah penghalang melainkan jadi semangat dirinya.

"Paling parah ketika pandemi melanda, usahanya sempat macet. Tapi untung saja ada uluran tangan dari Perum Jasa Tirta (PJT) I," katanya.

Polisi Tangkap 5 Pemuda Komplotan Curas di Kota Malang

Ya benar, ditengah kegalauannya, PJT 1 pun merespon keluhan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari kerjasama Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Kopi Selo Parang menjadi salah satu UMKM binaan PJT I dan mendapatkan permodalan untuk penunjang.

Produksinya pun akhirnya terus berkembang, selain kedatangan tamu, permintaan semakin meningkat. Permintaan yang masuk ada yang dari Malang Raya, Pasuruan, Surabaya, Probolinggo, dan wilayah Jawa Timur lainnya.

Misteri Pelaku Pembunuhan Mahasiswi UM Akhirnya Diungkap Polisi

Ragam produksi Kopi Selo Parang pun semakin dikenal publik antara lain kopi robusta, kopi robusta fermentasi, kopi lanang, kopi arabica dan kopi excelso. Produk unggulannya yaitu robusta. 

Kopi hasil produksinya dijual dengan harga Rp12 ribu sampai Rp115 ribu. Popularitasnya berkembang dari mulut ke mulut, konsumen yang sudah pernah mencicipi kembali pesan kepadanya. Tak puas disitu saja, Sis terus mengevaluasi berbagai kekurangan di produksinya untuk memperbaiki kualitas.

Halaman Selanjutnya
img_title