Harga Pangan Mulai Turun, Ini Penyebabnya

ilustrasi ekspor makanan
Sumber :
  • pixabay

Malang – Pada bulan Juli 2022, organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO) mengumumkan bahwa harga pangan dunia turun drastis. Hal tersebut terjadi karena adanya kesepakatan yang mengizinkan pengiriman biji-bijian dari Ukraina. Selain itu, adanya penyesuaian rantai pasokan global bisa meringankan sederet tekanan harga yang terjadi. 

Komitmen Nurochman-Heli Dorong Pertanian Kota Batu ke Pasar Global dan Berdaya Saing

Berdasarkan data yang dirilis oleh FAO, Indeks bulanan harga komoditas pangan turun 8,6 persen pada Juli. Hal ini menjadi penurunan satu bulan terbesar sejak tahun 2008.

Penurunan tersebut mewakili tiga bulan berturut-turut saat indeks melemah, meskipun ini pertama kalinya dalam periode tersebut penurunannya signifikan. 

Malang Ekspor 300 Kontainer Wood Pellet ke Korea Selatan

FAO mengatakan, perkembangan positif sebagian terkait dengan kesepakatan kunci untuk membuka blokir pelabuhan Laut Hitam utama di Ukraina untuk memungkinkan ekspor biji-bijian dari negara itu, yang merupakan salah satu produsen biji-bijian utama dunia.  

Meski demikian, harga biji-bijian dan sereal masih hampir 25 persen di atas level mereka dari 12 bulan lalu.

Bertemu Petani di Jombang, Paslon 1 Janji Bawa Bunga Pacar Air Ekspor ke Luar Negeri

Menurut FAO, harga minyak nabati turun 19,2 persen, terendah dalam sepuluh bulan, dibantu oleh kuota ekspor yang kuat untuk minyak sawit Indonesia.  Lalu, harga susu turun 2,5 persen di tengah permintaan global yang lesu.

Sementara, harga daging turun 0,5 persen, penurunan pertama sejak tahun lalu. Indeks Harga Pangan FAO didasarkan pada harga di seluruh dunia untuk 23 kategori komoditas pangan yang mencakup harga untuk 73 produk berbeda dibandingkan dengan tahun dasar.