Ekonomi Tumbuh, Sepertiga Berasal dari BUMN
- Instagram Erick thohir
Malang – Pertumbuhan ekonomi menunjukkan iklim positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal kedua tahun 2022, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,44 persen.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, BUMN punya peran sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Sebab, sepertiga dari perekonomian Indonesia berasal dari BUMN.
Erick menilai, ketahanan perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global, tidak terlepas dari peran BUMN yang sehat sebagai motor pemulihan ekonomi nasional.
"Kementerian BUMN memprediksi total aset BUMN telah mencapai sekitar Rp9.000 triliun di 2021, atau sekitar 53 persen dari PDB. BUMN yang sehat membantu mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berbasis adil dan makmur. Masyarakat yang makmur mampu meningkatkan perekonomian Indonesia," kata Erick, Senin 8 Agustus 2022.
Dia menyebut, basis ekonomi kerakyatan dan juga fungsi BUMN sebagai agent of development, BUMN tetap menjalankan proyek-proyek pembangunan, yang menciptakan lapangan kerja di tengah pandemi COVID-19.
Misalnya, PNM yang memiliki Program Mekaar, sebagai fasilitas untuk pemberdayaan UMKM Perempuan. Pada tahun 2021, program tersebut telah mampu menciptakan lapangan kerja bagi 12,7 juta ibu-ibu di berbagai wilayah. Capaian tersebut akan terus didorong hingga mencapai 20 juta nasabah hingga tahun 2024.
Selain itu, pihaknya juga memiliki Program Makmur untuk pupuk Indonesia, yang merupakan pendampingan budidaya tani melalui ekosistem yang terintegrasi. Tujuannya, yakni untuk pemberdayaan petani, yang hingga kini telah mencapai 148.127 hektare lahan bersama 117.995 petani.
"Padi UMKM sebagai jembatan untuk mempertemukan UMKM ke dalam ekosistem pengadaan BUMN telah mencapai total nilai transaksi Rp18 Triliun bersama 12.960 UMKM per kuartal II-2022," ujar Erick.
Erick menyampaikan, dalam hal ini, BUMN juga turut berkontribusi untuk mencapai target inklusi keuangan nasional sebesar 90 persen pada 2024. Yakni, melalui Pendirian Holding Ultra Mikro (UMi), yang berkontribusi hingga 70 persen untuk mencapai target tersebut.
Pada awal pendirian Holding UMi, dengan optimalisasi nasabah kelolaan PNM-Pegadaian dan potensi 30 juta nasabah yang selama ini belum terlayani, Holding UMi mampu menambah nasabah baru hingga 55 juta nasabah.
"Sehingga, nantinya pada tahun 2024, total 121,6 juta nasabah (70 persen inklusi keuangan nasional) akan terlayani oleh Holding UMI," kata Erick.
Oleh karena itu, lanjut Erick, BUMN sebagai penopang perekonomian Indonesia akan terus berkomitmen melanjutkan berbagai program, untuk mendukung pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.
"Diharapkan, momentum pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022 sebesar 5,4 persen ini akan dapat terus terjaga hingga akhir tahun," ujarnya.