Haedar Nashir: Ekonomi Indonesia Tak Lepas dari Sejarah Perjuangan
- Istimewa
Malang – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir mengatakan, ekonomi kebangsaan Indonesia tak lepas dari sejarah perjuangan bangsa.
“Karakter itu tetap penting, karena setiap bangsa punya karakternya sendiri. Jepang misalkan ketika bangkit dari perang dunia kedua, dia meningkatkan modernitas dengan tetap bernafaskan tradisi baghkan agama di sana, “ ujar dia dalam Orasi Ekonomi Kebangsaan yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Selasa, 18 Oktober 2022.
Dalam orasi tersebut, Haedar menjelaskan, ketika perumusan UUD 1945, terekam jelas jejak sejarah dan pola pikir bahwa ada pondasi yang diletakkan terkait dasar berbangsa dan bernegara.
Pada momen tersebut, seluruh peserta BPUPK berpidato selain Presiden Sukarno, salah satunya Ketua PP Muhammadiyah saat itu Ki Bagus Hadi Kusumo.
"Ki Bagus yang kala itu duduk di kursi depan nomer tujuh menjadi tokoh penting terkait kompromi Piagam Jakarta. Sehingga lahirlah rumusan sila pertama Pancasila," kata dia.
Sementara itu, Dekan FEB Abdul Ghofar, DBA.,Ak mengatakan, selama ini FEB yang berkiblat pada teori ilmuwan barat ingin belajar dari Muhammadiyah.
”Di dalam negeri ada organisasi yang pengurusnya miskin tapi organisasinya kaya raya yaitu Muhammadiyah. Kami ingin menyerap pemikiran organisasi-organisasi yang tua di Indonesia dalam hal ekonomi,” ujarnya.
