Praktisi Digital dan Akademisi Apresiasi Pembentukan Ditressiber Polri

Ilustrasi pembobolan data cyber menggunakan pemrograman
Sumber :
  • VIVA Malang

"Pertama gunakan Autentikasi Dua Faktor (2FA). Menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengharuskan verifikasi tambahan saat login ke akun penting seperti email, media sosial, dan perbankan," tutur Faizin.

Kedua, sambung Andina, harus ada perbarui kata sandi secara berkala.  

"Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun. Hindari menggunakan informasi pribadi yang mudah ditebak," ujar Andina.

Masih kata Andina, langkah ketiga adalah hindari Phishing. "Waspadai email atau pesan mencurigakan yang meminta informasi pribadi. Pastikan untuk tidak mengklik tautan yang tidak dikenal. Keempat adalah gunakan jaringan aman. Hindari mengakses akun penting melalui Wi-Fi publik. Gunakan VPN (Virtual Private Network) saat berada di jaringan yang tidak aman," tuturnya.

Kelima dan terakhir, tambah Andina, harus ada backup data secara berkala. Memastikan untuk menyimpan salinan data penting di tempat yang aman. Sehingga jika terkena serangan seperti ransomware, data tersebut masih bisa diakses.

"Lalu perbarui sistem dan perangkat lunak. Pastikan semua perangkat lunak, termasuk antivirus dan firewall, selalu diperbarui untuk melindungi dari ancaman terbaru. Dengan adanya peningkatan kesadaran dan perlindungan di tingkat individu serta kolaborasi dengan lembaga seperti Ditressiber, keamanan siber nasional dapat semakin diperkuat," kata Andina.