Praktisi Digital dan Akademisi Apresiasi Pembentukan Ditressiber Polri

Ilustrasi pembobolan data cyber menggunakan pemrograman
Sumber :
  • VIVA Malang

Malang, VIVA – Pembentukan Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polri mendapat apresiasi dari sejumlah pihak. 

Praktisi dunia digital yang juga Head Of Corporate Communication Jagoan Hosting, Andina Paramita mengaku terbentuknya Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polri adalah langkah tepat. 

Menurut Andina, kedaulatan digital bagi seluruh rakyat Indonesia adalah mutlak bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Terbentuknya Ditressiber menurut saya merupakan hal positif untuk turut mendukung kedaulatan digital bagi seluruh warga Indonesia," kata Andina, Senin, 23 September 2024. 

Kata dia, dengan pembentukan Ditressiber oleh Polri, merupakan langkah signifikan yang mencerminkan keseriusan Polri dalam menghadapi tantangan kejahatan siber yang semakin kompleks. 

"Ini menurut saya menjadi langkah yang tepat, dan sangat diperlukan. Keberadaan Ditressiber akan memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan berbagai jenis serangan siber, mulai dari penipuan phishing, carding, SIM swap, hingga serangan-serangan yang lebih canggih seperti ransomware, DDoS dan juga seperti kasus peretasan oleh Bjorka yang baru-baru ini mengemuka," ujar Andina. 

Andina menjelaskan, pihaknya selaku berkecimpung di dunia digital, berharap agar Direktorat khusus ini dapat melakukan penanganan kasus-kasus siber lebih terfokus. 

Serta, didukung dengan sumber daya manusia yang terlatih dan prasarana yang lebih memadai. Sehingga, kedepannya pengungkapan kejahatan siber bisa lebih cepat, efektif dan memberikan rasa aman bagi masyarakat dan juga para pelaku industri digital dalam mengelola data pribadi dan transaksi online.

"Tanpa peran Polri, keamanan digital masyarakat dan negara akan rentan terhadap berbagai ancaman yang merusak integritas informasi dan infrastruktur," tutur Andina. 

Apresiasi juga diberikan akademisi Universitas Brawijaya. Pakar Hukum Pidana dan Kejahatan Universitas Brawijaya, Faizin Sulistio mengatakan pembentukan Direktorat baru ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat

“Kejahatan siber saat ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Teknologi informasi saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sehingga kejahatan siber menjadi lebih masif,” ujar Faizin.

Lebih lanjut Faizin menambahkan, dengan adanya Direktorat baru yang khusus menangani tindak pidana siber, Polri mengambil langkah maju dalam penanganan kasus tersebut. Namun, yang terpenting adalah dukungan mulai dari sumber daya manusia yang betul-betul menguasai dunia siber, hingga sarana pendukungnya.

“Yang terpenting SDM di kepolisian khususnya di unit siber, harus punya kompetensi terkait proses penyidikan dan penuntasan kejahatan siber, seperti ahli digital forensik,” kata Faizin. 

Untuk menghindari menjadi korban kejahatan siber, Andina membagikan sejumlah tips aman di dunia digital. 

"Pertama gunakan Autentikasi Dua Faktor (2FA). Menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengharuskan verifikasi tambahan saat login ke akun penting seperti email, media sosial, dan perbankan," tutur Faizin.

Kedua, sambung Andina, harus ada perbarui kata sandi secara berkala.  

"Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun. Hindari menggunakan informasi pribadi yang mudah ditebak," ujar Andina.

Masih kata Andina, langkah ketiga adalah hindari Phishing. "Waspadai email atau pesan mencurigakan yang meminta informasi pribadi. Pastikan untuk tidak mengklik tautan yang tidak dikenal. Keempat adalah gunakan jaringan aman. Hindari mengakses akun penting melalui Wi-Fi publik. Gunakan VPN (Virtual Private Network) saat berada di jaringan yang tidak aman," tuturnya.

Kelima dan terakhir, tambah Andina, harus ada backup data secara berkala. Memastikan untuk menyimpan salinan data penting di tempat yang aman. Sehingga jika terkena serangan seperti ransomware, data tersebut masih bisa diakses.

"Lalu perbarui sistem dan perangkat lunak. Pastikan semua perangkat lunak, termasuk antivirus dan firewall, selalu diperbarui untuk melindungi dari ancaman terbaru. Dengan adanya peningkatan kesadaran dan perlindungan di tingkat individu serta kolaborasi dengan lembaga seperti Ditressiber, keamanan siber nasional dapat semakin diperkuat," kata Andina.