Praktisi Digital dan Akademisi Apresiasi Pembentukan Ditressiber Polri

Ilustrasi pembobolan data cyber menggunakan pemrograman
Sumber :
  • VIVA Malang

Serta, didukung dengan sumber daya manusia yang terlatih dan prasarana yang lebih memadai. Sehingga, kedepannya pengungkapan kejahatan siber bisa lebih cepat, efektif dan memberikan rasa aman bagi masyarakat dan juga para pelaku industri digital dalam mengelola data pribadi dan transaksi online.

"Tanpa peran Polri, keamanan digital masyarakat dan negara akan rentan terhadap berbagai ancaman yang merusak integritas informasi dan infrastruktur," tutur Andina. 

Apresiasi juga diberikan akademisi Universitas Brawijaya. Pakar Hukum Pidana dan Kejahatan Universitas Brawijaya, Faizin Sulistio mengatakan pembentukan Direktorat baru ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat

“Kejahatan siber saat ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Teknologi informasi saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sehingga kejahatan siber menjadi lebih masif,” ujar Faizin.

Lebih lanjut Faizin menambahkan, dengan adanya Direktorat baru yang khusus menangani tindak pidana siber, Polri mengambil langkah maju dalam penanganan kasus tersebut. Namun, yang terpenting adalah dukungan mulai dari sumber daya manusia yang betul-betul menguasai dunia siber, hingga sarana pendukungnya.

“Yang terpenting SDM di kepolisian khususnya di unit siber, harus punya kompetensi terkait proses penyidikan dan penuntasan kejahatan siber, seperti ahli digital forensik,” kata Faizin. 

Untuk menghindari menjadi korban kejahatan siber, Andina membagikan sejumlah tips aman di dunia digital.