Menpora Janjikan Cari Jalan Keluar untuk Liga 2 dan 3
- istimewa
Malang – Belakangan ini, dunia sepak bola tanah air kembali menjadi sorotan. Diketahui, Liga 2 dan putaran nasional Liga 3 dihentikan pelaksanaannya oleh PSSI. Menanggapi hal tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (menpora), Zainudin Amali berjanji akan mencari solusi.
"Saya akan mencari jalan keluar. Saya akan berkomunikasi dengan PSSI, Komite Eksekutif PSSI dan pihak-pihak terkait. Mudah-mudahan akan dapat jalan yang baik dengan komunikasi dan persuasi," ujar Zainudin Amali di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin.
Dia optimis, keterlibatan dirinya dapat memunculkan solusi atas permasalahan tersebut. Sebab, Menpora pernah terlibat dalam pemecahan kebuntuan di sepakbola nasional.
"Saat kasus COVID-19 masih tinggi, saya ikut mencari jalan keluar. Makanya (turnamen pramusim-red) waktu itu namanya Piala Menpora," kata dia.
Meski demikian, Zainudin Amali belum bisa menyampaikan teknis kelanjutan Liga 2 dan 3. Karena masih harus berkomunikasi dengan PSSI dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru.
Sebagai informasi, pernyataan tersebut disampaikan Menpora sesaat setelah pertemuan dengan beberapa klub Liga 2.
Adapun perwakilan klub-klub Liga 2 yang datang menemui Menpora Zainudin Amali adalah Persipura Jayapura, Semen Padang, FC Bekasi City, PSMS Medan, Karo United, Sulut United, Persipal, PSIM Yogyakarta, Persijap Jepara dan Persiwar Waropen.
Mereka didampingi oleh delegasi Asosiasi Pesepakbola Profesional Seluruh Indonesia (APPI) Andritany Ardhiyasa (Presiden) dan Janes Silitonga (Kepala Legal).
Manajer Persipura Yan Mandenas menyambut baik dengan kesediaan Menpora untuk mencarikan solusi terbaik bagi kelanjutan Liga 2 dan Liga 3.
"Terima kasih Pak Menteri. Tujuan kami adalah Liga 2 dapat dilanjutkan lagi," tutur Yan. PSSI, berdasarkan keputusan yang diambil dalam rapat Komite Eksekutif (Exco), menghentikan penyelenggaraan Liga 2 dan Liga 3 Indonesia musim 2022-2023 mulai 12 Januari 2023. Khusus untuk Liga 2, PSSI menguraikan, ada tiga hal yang melatarbelakangi keputusan tersebut yaitu, pertama, ada permintaan dari sebagian besar klub yang mau kompetisi tidak dilanjutkan.
Alasan klub-klub itu, menurut PSSI, lantaran tidak ada kesesuaian antara konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator. Liga 2 pun dianggap sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023.
Kedua, terdapat rekomendasi dari Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia setelah Tragedi Kanjuruhan yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana di Liga 2 belum memenuhi syarat. Terakhir, Peraturan Polri Nomor 10 Tahun 2022 yang mengamanatkan proses perizinan baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.