Strategi Jitu Desa Junrejo Kota Batu Bantu Warga Kurang Mampu

Kades dan salah satu penerima bantuan
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Pemerintah Desa Junrejo, Kota Batu terus berinovasi dalam membantu warganya yang kurang mampu. Tukang ojek dan pedagang sayur diberdayakan untuk saling bersinergi. 

Mantan Wabup Pasuruan Diantar Para Ulama Daftar Cabup ke Kantor DPC PKB

Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal Hasan mengatakan saat ini pihaknya memiliki tiga program andalan untuk meringankan warganya yang sedang kesusahan. Diantaranya bantuan transportasi bagi warga yang menderita sakit keras dan pelajar kurang mampu. Selain itu, juga ada bantuan belanja kebutuhan pokok bagi janda miskin.

"Untuk bantuan transportasi ke pelajar, kami kerjasama dengan tukang ojek di desa kami, kemudian bantuan lauk pauk istilahnya untuk janda dikerjasamakan dengan tukang sayur yang ada, jadi saling bersinergi untuk membantu warga kurang mampu," kata Faisal saat diwawancarai di Kantor Desa Junrejo pada Selasa, 30 Agustus 2022. 

Aksi Buruh Di Kota Malang Juga Suarakan Tragedi Kanjuruhan

Bantuan transportasi pelajar diberikan kepada 3 anak sekolah dengan mendapatkan bantuan setiap harinya sekitar Rp25 ribu atau tergantung jauh dekat antara rumah ke sekolah. Tetapi bantuan tersebut tidak diberikan secara tunai.

"Kalau nominalnya tergantung jauh dekat antara rumah ke sekolah, tetapi bantuannya tidak diberikan secara tunai, jadi yang saya bilang tadi kita kerjasamakan atau kontrak tukang ojek yang ada disini selama satu tahun," katanya. 

Peringatan Hari Buruh di Kota Malang Diwarnai Aksi 'Mberot'

Sedangkan bantuan belanja kebutuhan pokok bagi janda miskin, setiap harinya diberikan senilai Rp15 ribu. Ada sekitar 36 janda miskin yang menerima bantuan tersebut selama satu tahun. 

Disisi lain, ada sekitar 10 warga yang menerima bantuan transportasi pengobatan. Mereka merupakan warga yang menderita sakit kronis yang harus memerlukan kontrol ke rumah sakit secara berkala. 

"Jadi ada yang harus cuci darah, gula, itu mereka setiap minggu sekali harus kontrol ke rumah sakit. Setiap kontrol, mereka masing-masing kita berikan bantuan Rp50 ribu bila berobatnya di Kota Batu, kalau di Malang itu Rp100 ribu," ujarnya. 

Penerima bantuan tersebut dengan syarat utama memiliki status kurang mampu. Bantuan tersebut diberikan melalui APBDes atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. 

Dia berharap bantuan tersebut terus dapat diminimalisasi dengan harapan untuk warga miskin di desanya semakin berkurang. 

"Kami betul-betul memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu. Bentuk-bentuk bantuan tersebut sudah berjalan sejak tahun 2018 lalu, karena kami sebagai pemerintah desa mencoba untuk melihat permasalahan sosial yang ada dan meresponnya," katanya. 

Salah satu penerima bantuan pengobatan, Supendi yakni warga RT 05/ RW 01, Desa Junrejo. Dia sudah menerima bantuan tersebut sekitar 1,5 bulan. 

Setiap dua minggu sekali, pada hari Senin dan Kamis, dirinya harus menjalani cuci darah di Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang karena menderita gagal ginjal. Sehingga menurutnya bantuan tersebut sangat membantu dirinya. 

"Sangat terbantu, awalnya ada pemberitahuan dari RT setempat terus ke RW mengajukan ke pihak desa, ya berobat pakai BPJS Kesehatan tapi terbantu kita adanya bantuan transportasi, saya juga sudah tidak bekerja," tuturnya.