Rekomendasi Pj Bupati Pasuruan Tuai Kritik, Aktivis Gelar Teatrikal Badut Bertopi Bajak Laut
- Mochamad Rois / Pasuruan
Pasuruan, VIVA – Gabungan aktivis dari Gerakan Masyarakat Untuk Transparansi (Gertap) melakukan unjuk rasa teatrikal monolog untuk mengkritik sikap DPRD Kabupaten Pasuruan yang hanya merekomdasikan satu calon untuk Pejabat (PJ) Bupati Pasuruan.
Dengan bertopeng badut, bertopi bajak laut, dan diiringi lagu grup band rock terkenal tanah air, Kotak. Salah seorang anggota Gertap, berperan memperagakan seorang pejabat tinggi yang disuap seorang cukong dengan uang sekoper.
Kemudian, salah satu demonstran Lujeng Sudarto mengenakan setelan jas berdasi ganda itu dengan tertawa membagikan uang ribuan dalam amplop kepada sekawanan bebek didalam sejumlah kurungan yang dicat hijau, merah, kuning dan biru.
Saat dikonfirmasi tentang maksud dari teatrikal monolognya, Lujeng Sudarto mengatakan jika aksi tersebut adalah kritik politik untuk DPRD Kabupaten Pasuruan. Mereka kecewa karena DPRD hanya merekomendasikan satu orang untuk calon PJ. Padahal, DPRD punya hak konstitusional untuk merekomendasikan 3 calon.
"Ini kesannya kan transaksional. Ada istilah tidak ada makan siang yang gratis. Mestinya, DPRD itu kan lebih dahulu menguji pikiran calon PJ. Lha kalau yang diuji itu isi dompetnya, ini kan diduga kuat DPRD melakukan makelaran," kata Lujeng Sudarto.
Lujeng mempertanyakan kinerja 50 anggota yang tergabung dalam 7 fraksi di DPRD Kabupaten Pasuruan, yang kompak merekomendasikan Nurkholis, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim, kepada Kemendagri.
Direkomnya satu calon ini pun membuat sentimen negatif di kalangan masyarakat, yang menduga jika proses rekomendasi itu syarat titipan dan tujuh fraksi di DPRD cenderung membebek.