Pengurus Projo Kabupaten Kota Berkumpul di Jombang, Jelang Deklarasi Ganjar Presiden
- Elok Apriyanto / Jombang
"Kalau Ganjar tidak terpilih, siapa yang akan melanjutkan program. Inilah kekhawatiran dari pada kita semua (Projo Jatim)," kata Fattah.
Fattah mengaku di internal Projo tidak ada perpecahan. Semua DPC maupun DPD Projo se Indonesia tetap solid dan tegak lurus pada Jokowi. Menurutnya, Projo yang mendukung Capres lain hanyalah oknum.
"Gak ada perpecahan. Mereka (yang mendukung Prabowo) hanya oknum-oknum," ujar Fattah.
Ia bahkan menuding beberapa oknum yang mendukung Prabowo Subianto menerima sejumlah uang, yang saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan Projo.
"Ada yang menyampaikan bahwa DPP Projo menerima Rp40 miliar. Nah ini semuanya kan jadi opini liar. Jika memang DPP Projo merasa tidak menerima ya seharusnya mereka laporkan ke Bareskrim. Nah kalau gak ada yang laporan, kita yang dibawah juga jadi polemik. Karena kita mengannggap kalau mereka (DPP) tidak mau melaporkan berarti mereka menerima," kata Fattah.
Fattah mengatakan selama 10 tahun Projo berdiri, tidak ada aliran dana dari DPP ke cabang. Semuanya biaya mandiri. Relawan di daerah swadaya dalam berkegiatan seperti rakernas ataupun kongres.
Selain itu, Fattah mengaku perbedaan sikap DPC Projo di Jatim dengan DPP Projo, soal pilihan pilpres, bisa dijadikan referensi para elite politik, khususnya ketum Projo, Budi Ari.