Pakar: Jokowi Punya Kepentingan Bisa Buka Pintu Untuk Anies Baswedan

Jokowi dan Anies Baswedan
Sumber :
  • istimewa

Malang – Perhelatan Pilpres 2024 dprediksi menonjolkan tiga tokoh utama yang bisa menjadi king atau queen maker.

Wanita Muda Asal Jakarta Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Tunggulmas Kota Malang

Tiga tokoh yang dinilai punya keleluasaan politik itu adalah Joko Wododo atau Jokowi, Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, dan Ketum Nasdem Surya Paloh. Demikian analisa dari pakar politik Burhanuddin Muhtadi.

Menurut dia, dari tiga tokoh itu yang paling leluasa untuk mencetak king atau queen adalah Megawati.

Aksi Pencuri 'Obok-Obok' Sekolah SMA di Jombang Terekam CCTV

Alasannya karena status PDIP sebagai satu-satunya partai politik yang bisa mengusung pasangan capres dan cawapres tanpa koalisi.

"Karena partainya secara politik, teknik administratif sudah cukup untuk bisa menominasikan pasangan capres dan cawapres tanpa harus berkongsi dengan partai lain," kata Burhanuddin dalam Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne yang dikutip VIVA pada Minggu, 30 Oktober 2022.

Amarah Membara Karena Terbakar Api Cemburu, Jadi Motif Pria Muharto Bacok Istri

Beda dengan kondisi Surya Paloh yang masih perlu dua parpol memengah untuk memenuhi presidential threshold 20 persen agar bisa meloloskan Anies di 2024. Pun, untuk Jokowi yang statusnya bukan pimpinan parpol.

Namun, ia berpandangan posisi Jokowi di atas kertas merupakan ketua atau komandan tujuh partai pendukung pemerintah.

Hal itu yang memungkinkan Jokowi sebagai pemburu politik untuk menjodohkan parpol pendukungnya bergabung dalam satu aliansi. 

"Nah, satu di antara tujuh sudah dianggap keluar dari jalur. Namanya Nasdem, hehehe (tertawa(. Dianggap ya sekali lagi," sebut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia tersebut. 

Menurut dia, dari tiga tokoh tersebut bisa kemungkinan adanya aliansi politik antara Megawati dengan Jokowi.

Bagi dia, hal itu terbuka karena tergantung dari pilihan nama capres yang muncul dari dua tokoh ini.

Meski demikian, bisa juga tidak beraliansi jika Megawati dan Jokowi munculkan dua tokoh berbeda. Dia bilang, Jokowi sebenarnya punya kepentingan siapa pun calon yang potensial menang itu harus ditegasi. 

"Seharusnya, mengapa? Karena Pak Jokowi punya kepentingan, setelah 2024, calon yang menang bisa melanjutkan programnya," ujarnya.

Burhanuddin mengatakan dari titik itu, Jokowi mestinya punya kepentingan juga terhadap Anies. Sebab, eks Gubernur DKI itu juga punya potensi menang di 2024.

"Jadi, dari titik ini sebenarnya Pak Jokowi juga punya kepentingan untuk membuka pintu buat Anies Baswedan juga. Karena potensi menangnya juga masih ada," sebutnya.

Tapi, kata dia, secara gestur dan secara politik, Anies bisa dilihat sepertinya berada di luar radar Jokowi.

"Padahal, secara politik pak Jokowi juga punya kepentingan siapapun calon yang berpotensi menang. Termasuk Ganjar, Prabowo, atau Anies Bawedan," lanjutnya.

 "Tapi, kan kita bisa melihat bahwa memang masing-masing punya kepentingan subjektif yang buat hubungan antara satu dengan tokoh lain maupun antara satu calon presiden dengan yang lain punya ketegasan atau tidak ketegasan," ujar Burhanuddin.