Tangis Ibu Korban Usai Lihat Video Anak Dikeroyok Di SPBU Perak Jombang

Orang tua korban pengeroyokan di Jombang.
Sumber :
  • Elok Apriyanto/Jombang

Jombang, VIVA – Peristiwa nahas dialami DS (20 tahun) warga Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk. Dia menjadi salah satu korban pengeroyokan rombongan konvoi beratribut perguruan silat di SPBU Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 

Diajukan Rutin Sejak 2017, Tahun Ini SDN Pulorejo 2 Jombang Bakal Direhab

Keluarga DS mendesak agar Polres Jombang, menangkap dan mengusut tuntas kasus yang menimpa anaknya tersebut.

Ayah korban Siswanto (55 tahun) meminta polisi mengusut tuntas kasus ini. Bahkan istrinya sekaligus ibu korban menangis usai melihat video anaknya menjadi bulan-bulanan oknum anggota perguruan silat.

Bikin Ulah, Rombongan Konvoi Keroyok Warga Nganjuk di Perak Jombang

"Saya inginkan kasus ini diusut sampai tuntas tidak ada deal-dealan. Artinya tidak ada negosiasi untuk damai," kata Siswanto, Selasa, 11 Februari 2025.

Dia meminta polisi memberikan efek jera pada para pelaku pengeroyokan yang terjadi di depan SPBU Perak Jombang, pada Minggu 9 Februari 2025 kemarin itu. 

Emak-emak di Jombang Dibekuk Polisi usai Gelapkan Mobil Rental

"Ini harus lanjut untuk pembelajaran yang lainnya, agar tidak diulang lagi," ujarnya.

Menurutnya, aksi konvoi dengan dibarengi aksi anarkis yang dilakukan oleh oknum pesilat sering membuat warga was-was. 

"Ya harus lanjut, sampai persidangan. Karena ini menjadikan warga was-was, harus ditindak tegas, oknum-oknum yang menggangu kamtibmas harus ditindak tegas," tuturnya.

Dia menilai pelaku pengeroyokan sudah melakukan tindakan tidak manusiawi. Sehingga polisi harus tuntaskan, kasus pengeroyokan yang terjadi agar terus diusut sampai ke akar. 

"Ini tidak manusiawi, anak saya dari pondok gadingmangu, isi bensin di SPBU tiba-tiba dikeroyok," kata Siswanto.

Hal senada juga diungkapkan oleh, Sugiarti (42 tahun) ibu korban dari pengeroyokan. Sembari meneteskan air mata, ia mengaku sedih melihat anaknya dikeroyok puluhan orang. 

"Saya menangis, melihat video anak saya dikeroyok, saya tahunya dari media sosial, saya nangis," ujarnya.

Ia menyebut selama ini DS dikenal dengan anak yang pendiam dan nurut dengan orang tua. 

"Anak saya tidak pernah neko-neko, kok bisa sampai dihajar kayak gitu, ya Allah, blai slamet," tuturnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Jombang, AKP Kasnasin menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan korban kasus pengeroyokan yang dialami DS. Dan saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan untuk memburu pelaku

"Kami akan menindak tegas pelaku pengeroyokan ini sesuai hukum yang berlaku," kata Kasnasin.

Ia pun menyebut bahwa aksi anarkis di kota santri tidak boleh dibiarkan dan bagi pelanggar akan dikenakan tindakan tegas.

"Tindakan kekerasan seperti ini tidak dapat dibiarkan dan harus ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok rombongan konvoi anggota perguruan silat kembali berulah di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Minggu 9 Februari 2025, pagi.

Rombongan konvoi anggota perguruan silat ini, mengeroyok warga Kabupaten Nganjuk, tepat di depan SPBU Perak, Kecamatan Perak.

Aksi pengeroyokan anggota perguruan silat itu, terekam kamera handphone warga, dan diunggah di sejumlah media sosial (medsos) hingga viral.