Saluran Irigasi di Jombang Rusak Akibat Pengurukan, Warga Khawatir Banjir

Kondisi saluran irigasi pertanian di Jombang yang rusak
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Aktivitas pengurukan lahan untuk perumahan di Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dikeluhkan warga setempat.

IRT di Jombang Lapor ke Polisi Usai Ketahui Suaminya Poligami dengan Kades

Hal ini dikarenakan aktivitas pengurukan lahan tersebut merusak saluran irigasi pembuangan pada pertanian. Sehingga warga khawatir ancaman banjir, karena saat ini memasuki musim penghujan.

Penutupan saluran ini dikarenakan pihak pelaksana proyek, menjadikan saluran tersebut sebagai akses keluar masuk kendaraan pengangkut material.  

Program Dasawisma WarSa Dianggap Tak Relevan di Era Modern Dibanding Program RT RW MuRah

Budi salah satu warga setempat mengatakan saluran air yang berada di pinggir jalan kabupaten ini, salah satu titiknya sudah tertimbun tanah. "Lebarnya hampir 4 meter, tapi sudah tertutup tanah," katanya, Rabu 13 November 2024.

Ia menyebut bahwa penutupan saluran itu lantaran dipergunakan sebagai akses mobilisasi kendaraan pengangkut material proyek. 

2 Desa Di Jombang Porak-Poranda Diterjang Angin Kencang

"Sudah hampir dua bulan sungai itu ditutup, kami awalnya menduga hanya dipakai untuk pengurukan saja," ujarnya.

Ia menegaskan, dalam perjalanannya, pekerjaan terus berlanjut dan saluran tetap dibiarkan tertutup. "Malah dijadikan akses keluar-masuk material bangunan ke dalam. Ada kemungkinan ini masih lama," tuturnya.

Ia mengaku warga khawatir, akan terjadi luapan air di sawah warga, karena saat ini sudah memasuki musim hujan. Warga khawatir, tertutupnya saluran itu berdampak ke lingkungan sekitar. 

"Di wilayah sini ketika penghujan air tinggi, karena sungai itu langsung dari Tunggorono. Takutnya air meluber dan banjir, merendam sawah warga," katanya.

Meski demikian ia mengaku bahwa pihak pelaksana proyek, sudah menyiapkan semacam gorong-gorong, dengan ukuran yang sangat kecil. "Itu cocoknya buat saluran rumah tangga, bukan saluran buang pertanian," ujarnya.

Adanya persoalan itu, sambung Budi, sudah disampaikan warga ke aparatur desa setempat. Namun, belum ada perubahan signifikan.

"Sudah komunikasi ke RT dan RW, kami tidak bermaksud menghalangi proyek. Silakan dilanjutkan, tetapi jangan menghambat aliran sungai," tuturnya.

Sementara itu, Kades Banjardowo Syamsudin Arief mengaku sudah menerima keluhan warga. Pihaknya juga sudah menindaklanjuti itu ke pihak kontraktor proyek.

"Iya, di sana ada aktivitas pengurukan untuk perumahan, keluhan warga juga sudah kami tindak lanjuti," katanya.

Hasil tindak lanjut itu menurut dia, saluran yang ditutup bakal segera dibongkar

"Sudah kami tegur, karena kemarin belum ada air. Sedangkan sekarang musim hujan, kami tegur, paling tidak satu atau dua hari dibongkar. Tetap akan dibongkar, sekarang nunggu beckhoe," ujar Arief.