Dishub Siapkan Uji Coba e-Parkir di Sekitar Alun-Alun, Bayarnya Lewat QRIS

Kadishub Kota Batu Hendri Suseno
Sumber :
  • VIVA Malang (Galih Rakasiwi)

Batu, VIVADinas Perhubungan Kota Batu tengah bersiap untuk memberlakukan uji coba sistem E-parkir di beberapa titik strategis, khususnya di sekitar Alun-alun Kota Batu. 

Tak Beri Karcis, 9 Jukir Nakal di Kota Batu Terjaring Razia Tim Gabungan

Inovasi ini mengandalkan pembayaran non tunai melalui QRIS, dan diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir tepi jalan.

Kepala Dishub Kota Batu, Hendri Suseno, mengatakan bahwa sistem E-parkir ini akan mulai diuji coba pada bulan Oktober paling lambat.

Bantengan Nuswantara di Kota Batu Sedot Animo Masyarakat dan Wisatawan

"E-parkir dulu sempat diluncurkan, namun mati suri. Di zaman saya, kami akan menghidupkan kembali sistem ini," ujarnya, Jumat 13 September 2024.

Sejumlah koordinasi telah dilakukan dengan Bank Jatim, Badan Keuangan Aset Daerah, dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk mempercepat penerapan sistem tersebut. 

Puluhan Ribu Masyarakat Kota Batu Antusias Ikuti Mlaku Bareng Cak Nur

"Kami juga telah berkomunikasi dengan para juru parkir (jukir) dan koordinator parkir di wilayah tersebut, meminta mereka segera membuka rekening Bank Jatim yang nantinya akan terkoneksi dengan sistem QRIS," katanya.

Menurut Hendri, pembenahan sistem ini harus disegerakan agar semua pembayaran parkir terkoneksi dengan QRIS, mempermudah proses pembayaran bagi masyarakat. 

"Harapannya, dengan E-parkir pendapatan bisa lebih transparan dan terkontrol. Intinya mencegah kebocoran," katanya.

Sementara ini, untuk memaksimalkan potensi PAD dari retribusi parkir, Dishub Kota Batu kini rutin melakukan pengecekan parkir tepi jalan setiap hari, mulai Senin hingga Minggu. 

"Cek poin biasanya dilakukan setiap tiga hari sekali, tetapi sekarang kita tingkatkan menjadi setiap hari tepatnya saat sore," tuturnya.

Kemudian untuk retribusi parkir per Agustus 2024 telah mencapai Rp 1,2 miliar dari target tahunan Rp 9,4 miliar. Tentu keadaan ini menjadi tantangan berat. Salah satu kendalanya adalah hilangnya titik-titik parkir potensial, seperti di kawasan wisata Payung. 

"Kami akan melakukan kajian ulang untuk mengoptimalkan titik-titik parkir potensi yang hilang sehingga bisa mencapai target yang ditetapkan," tuturnya.