BSFF Sukses Digelar, Catatkan Transaksi Ratusan Juta Rupiah

Serunya BSFF ke 7 di Balai Kota Among Tani
Sumber :
  • Prokopim KWB

Batu, VIVA – Batu Street Food Festival (BSFF) 2024 yang berlangsung di halaman Balai Kota Among Tani, Kota Batu mulai 2 hingga 4 Agustus 2024 resmi berakhir.

Wujudkan Generasi Kompeten dan Berempati, PMI Batu Gelar Lomba Pertolongan Pertama

Dalam BSFF ke 7 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Dinas Pariwisata Kota Batu dengan mengusung tema 'Wonderfull Batu, Kenali Kota Batu melalui Ruang Imajinasimu' tersebut mencatat perputaran uang mencapai ratusan juta. 

Hal itu disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi.

Tak Kuat Menanjak, Truk Bermuatan Wortel Beku Terperosok di Jembatan Kali Lanang

"Alhamdulillah acara berjalan lancar, meski hanya tiga hari berlangsung animo pengunjung sangat tinggi. Estimasi traffic mencapai 15 ribu orang dan mencatatkan perputaran uang Rp170 juta rupiah," katanya. 

Harapannya dengan kesuksesan tersebut BSFF bisa lolos kurasi Kharisma Event Nusantara (KEN) dan bisa menjadi salah satu event unggulan di Kota Batu.

Dukung Sport Tourism, KORMI Kota Batu Geliatkan Olah Raga Rekreasi

"Semoga lolos dan menjadi agenda unggulan Kemenparekraf. Dalam BSFF para pengunjung dimanjakan dengan beragam menu kuliner dari sejumlah hotel dan restoran ternama dengan harga murah namun berkualitas," ujarnya.

BSFF menampilkan Kurang lebih ada 60 tenant dari kalangan hotel, restoran maupun destinasi wisata yang berpartisipasi. Pembukaan event kuliner ini juga dimeriahkan oleh sejumlah atraksi hiburan. Mulai dari peragaan busana, carnival parade, dance performance hingga live cooking dari Chef Una, kontestan Master Chef Indonesia 10.

"Pencapaian luar biasa ini berkat dukungan penuh dari berbagai pihak. Event tersebut menjadi platform keragaman kuliner yang dihasilkan dari kekayaan budaya nusantara. Sub sektor ekonomi kreatif semacam kuliner menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam aktivitas berwisata," tuturnya.

Banyak ragam menu yang disajikan akan memperkaya khazanah kuliner Kota Batu. Dengan begitu, juga akan memperlengkap referensi destinasi wisata kuliner. BSFF sebagai instrumen untuk menggerakkan potensi hasil pertanian dan pariwisata. Sehingga diharapkan keduanya bisa berjalan beriringan. 

"Apalagi Kota Batu, selain daerah wisata, juga dikenal sebagai daerah pertanian, khususnya pertanian holtikultura. Terlebih, Kota Batu memiliki banyak hasil pertanian seperti apel, kentang, stroberi. Produk pertanian tersebut akan diolah menjadi hidangan kuliner," ujarnya.

Bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno melalui saluran daring menyambut positif kegiatan tersebut.

"Saya mengapresiasi Pemkot Batu dan PHRI Batu atas penyelenggaraan Batu Street Food Festival (BSFF) ketujuh pada 2 hingga 4 Agustus. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk menyukseskan gerakan wisata di dalam negeri," ucapnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyampaikan, agenda tahunan yang digelar berkolaborasi antara PHRI dan Disparta Batu menjadi event kebanggaan sekaligus mempromosikan pariwisata agar dapat melipat gandakan trend angka wisatawan berpelesir ke Kota Batu. Mengingat aktivitas wisata tak luput dari hidangan kuliner yang menggugah rasa. 

"Maka saya meyakini BSFF ini bagian promosi luar biasa melalui wisata kuliner yang lezat dengan harga merakyat. Kalau hidangannya lezat, harganya murah maka semakin tinggi minat masyarakat luar daerah berwisata ke Kota Batu," katanya.

Sementara itu, Kepala Disparta Batu, Arief As Siddiq meyakini, agenda tahunan BSFF memiliki nilai strategis mengangkat pamor Kota Batu sebagai daerah destinasi wisata, baik di tingkat regional maupun nasional. Ia menuturkan, BSFF merupakan salah satu event tahunan andalan yang masuk dalam Kalender Wisata Kota Batu.

"Berkat konsistensinya, event tersebut berhasil ditetapkan sebagai agenda nasional Kemenparekraf sejak 2023 lalu. Karena berhasil masuk dalam agenda nasional, BSFF pada tahun ini digelar lebih semarak dibandingkan sebelumnya," katanya.

Ia mengatakan, kuliner merupakan bagian dari sub sektor ekonomi kreatif dan memiliki korelasi dengan sektor industri pariwisata karena akan menjadi pemikat belanja wisatawan dan memberi nilai tambah kawasan itu.

“Kuliner menjadi pendongkrak tingkat pertumbuhan ekonomi dan pemikat tingkat belanja wisatawan serta pelengkap kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanannya," ujarnya.