Kominfo Bakal selidiki Dugaan Kebocoran Data Sim Card
- pixabay
“Semua melaporkan bahwa tidak semua data yang bocor sama tapi ada beberapa kemiripan.” ujarnya.
Selain itu, Kominfo juga mengklaim terdapat sekitar 15-20 persen data yang valid.
“Dari hasil investigasi ada 15-20 persen yang valid, ada juga yang 9 persen aja,” Tegas Semuel.
Sebagaimana ramai di pemberitaan, dugaan kebocoran data pribadi lagi-lagi terjadi di situs Breached forum. Kali ini, pengguna dengan nama Bjorka yang mirip dengan nama yang mengklaim telah menjual 26 juta data pengguna Indihome, mengklaim telah menjual data 1,3 miliar data registrasi kartu SIM atau sebanyak 87GB seharga US$50 ribu atau Rp774 juta.
User juga menyediakan sampel data sebanyak 2GB. Dugaan kebocoran data pribadi itu terdiri dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telpon, operator seluler yang digunakan dan tanggal registrasi. Dari penelusuran data sampel yang ada, itu merupakan data yang dikumpulkan dari 2017 hingga 2020. Adapun operator yang tercantum di sampel data adalah Telkomsel, Indosat, Tri, XL dan Smartfren.