Kades di Jombang Klaim Keluarkan Anggaran Ratusan Juta untuk Bangun Jalan Desa

Jalan desa yang diklaim gunakan anggaran pribadi.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Pembangunan berupa pengaspalan jalan lingkungan sepanjang 2,8 kilometer di dusun Kemuning, Desa Tanggungan, Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menjadi pembahasan di kalangan warga setempat.

Pensiunan PNS di Jombang Dibekuk Polisi, Usai Setubuhi Pelajar SMP

Hal ini dikarenakan, uang ratusan juta untuk pembangunan jalan pedesaan itu, diklaim berasal dari uang pribadi Kepala Desa setempat.

Kepala Desa Tanggungan, Kabupaten Jombang Kosim menegaskan jika pengaspalan jalan lingkungan di dusun Kemuning memakai uang pribadinya. 

Curigai Truk Lewat, Polisi di Jombang Bongkar Sindikat Penyelewengan BBM Bersubsidi

"Itu uang pribadi saya. Ada yang bilang dari BK. Bukan," katanya, Sabtu, 22 Juni 2024.

Lebih lanjut ia mengatakan pembangunan berupa perbaikan jalan lingkungan menggunakan uang pribadi itu, untuk meredam kegaduhan masyarakat yang kerap mempertanyakan janji politik salah satu anggota DPRD Jombang dari wilayah tersebut.

Polisi Jombang Tetapkan Ibu Bayi Asal Gresik Tersangka Usai Terbukti Bunuh Bayi Sendiri

"Demi warga, dari pada masyarakat ramai dengan pak AB. Akhirnya saya putuskan pakai uang pribadi untuk memperbaiki jalan lingkungan," ujar Kosim.

Sementara itu, HR (41 tahun) warga setempat mengatakan bila klaim pembiayaan pengaspalan jalan yang dilakukan kadesnya itu tidak benar. 

Ia mengaku bahwa uang yang digunakan membangun jalan itu, berasal dari Bantuan Keuangan (BK) Pemerintah.

"Uang dari mana. Pribadi, tidak mungkin, kok baik banget pak kadesnya sampai aspal jalan pakai uang pribadi, kaya banget," tuturnya.

Ia menegaskan justru klaim penggunaan anggaran pribadi Kades itu, lebih menguatkan dugaan warga akan adanya praktek pengerukan keuntungan pribadi yang dilakukan kades.

Kondisi ini dikuatkan dengan adanya pelaksanaan pengaspalan jalan secara asal-asalan dan kualitasnya.

"Baru banget dikerjakan, tapi kualitasnya sangat jelek. Aspalnya tipis, gak tebel. Dan juga pengerjaannya gak rata. Banyak yang bergelombang," kata HR sembari mewanti-wanti namanya agar tidak dipublikasikan.

Lebih lanjut ia menceritakan bahwa proses pengerjaan dilakukan dengan cara yang cukup cepat. Dan memakan waktu sekitar dua jam.

"Pertama sisi selatan dikerjakan tengah malam, terus yang sisi utara kalau gak salah hari Jumat sekira pukul 08.00 WIB selesai cepet gak sampek dua jam. Tidak pakai alat berat juga, hanya pakai mesin yang didorong itu (aspal roller) untuk memadatkan aspal. Mau baik gimana kualitasnya, wong dikerjakannya aja seenaknya. Ini saja sudah banyak kerikil aspal yang lepas," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan YS warga warga setempat. Menurut YS, kualitas jalan yang diklaim kades itu sangat buruk kualitasnya.

"Belum ada sebulan saja sudah kayak gini. Paling bentar lagi rusak, gak niat kayaknya yang ngerjakan. Kemarin pas ngaspal, orang yang mengerjakan bilang ini hanya lapisannya dulu. Nanti akan ada pengaspalan lagi, katanya begitu," tuturnya.

Ia pun menyebut bahwa selain kualitas dan pengerjaannya asal-asalan, para pekerja aspal itu, bukan dari penduduk Desa Tanggungan. 

"Pekerjanya dari luar desa, kayaknya saya gak lihat orang sini dilibatkan," katanya.