Organda Malang Raya Minta BLT BBM Utamakan Sopir Angkutan

Angkutan umum di Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Ketua Organda Malang Raya, Rudi Soesamto meminta BLT BBM atau Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak senilai Rp600 ribu yang akan diberikan oleh pemerintah dapat benar-benar tepat sasaran. 

CJH di Jombang Ikuti Manasik Masal, 1 Jemaah Gagal Berangkat Karena Wafat

Salah satu yang diharapkan mendapat prioritas yakni sopir angkutan darat. Rudi mengatakan sejauh ini pihaknya belum ada komunikasi dengan pemerintah terkait BLT BBM. 

Dia mengatakan, dampak kenaikan harga BBM dirasakan oleh semua sopir angkutan darat. Baik sopir angkutan umum, bus dan taksi. 

Tukang Parkir di Jombang Naik Haji Tahun Ini Karena Rajin Menabung

"Kalau keseluruhan jumlahnya itu ada ribuan sopir, itu campur sopir angkot, bus sama taksi," kata Rudi saat dihubungi via telepon WhatsApp pada Minggu, 4 September 2022. 

Salah satu sopir angkutan umum di Kota Malang, Jawa Timur yakni Sugianto (54) berharap bisa menerima BLT BBM. 

Nama Moreno Soeprapto dan Rimzah Muncul Dalam Calon Wali Kota Malang dari Gerindra

Pria yang sehari-hari menjadi sopir jurusan Lawang, Kabupaten Malang - Terminal Arjosari, Kota Malang mengaku belum dilakukan pendataan terkait bantuan tersebut. 

"Harapannya ada pendataan lewat paguyuban sopir atau organda, jadi bantuan bisa tepat sasaran," kata Rudi. 

Perlu diketahui, pemerintah tengah menyalurkan BLT BBM sebagai cara untuk sedikit meringankan beban masyarakat dari adanya dampak kenaikan harga BBM. 

Penyesuaian harga BBM tersebut berlaku satu jam sejak diumumkannya pada Sabtu 3 September 2022 yakni berlaku sejak pukul 14.30 WIB.

Adapun ketiga BBM tersebut antara lain yakni Pertalite, Solar subsidi, hingga Pertamax. Rinciannya yakni Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.

Kemudian, Solar subsidi naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Sementara Pertamax mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.