Sungai Paron Meluap 80 Rumah Terendam Banjir Material Lumpur di Kota Batu

Banjir membawa material lumpur dan kayu.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kota Batu mengakibatkan Sungai Paron di Dusun Beru, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji meluap hingga merendam puluhan rumah, pada Jumat, 8 Desember 2023.

Bawaslu Kota Batu Tangani Dugaan Pelanggaran Administrasi hingga Pidana

Banjir disertai material lumpur dan kayu ini terjadi pada pukul 14.00 WIB. Banjir merendam 80 rumah. Diketahui banjir di daerah tersebut sering terjadi setiap hujan deras melanda.

Kepala Desa Bumiaji, Edy Suyanto menjelaskan bahwa kejadian banjir di wilayahnya itu sebenarnya sudah menjadi langganan setiap tahun. Kejadian ini merupakan salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. 

Paslon NH Siap Blusukan ke Kampung, Bangun Kota Batu dari Akar Rumput

"Kejadian ini bukan yang pertama dan jadi langganan bahkan ini salah satu yang terparah. Air meluap lantaran ada sodetan dari sungai Paron menuju anak Sungai Brantas sehingga saat hujan deras sungai Paron tidak bisa menampung air yang menyebabkan luapannya membanjiri rumah warga," kata Edy. 

Edy mengatakan, banjir di wilayahnya belum diperhatikan Pemkot Batu. Padahal banjir ini sudah menjadi langganan. Dia menyebut harusnya pemerintah kota menanggulangi banjir ini dengan membongkar dan melebarkan sodetan arah ke Sungai Brantas dari sungai Paron. 

Sektor Pendidikan Pondasi Tumbuhkan Budaya Anti Korupsi

"Supaya aliran air bisa leluasa saat hujan deras. Padahal aspirasi warga ini sudah saya ajukan ke Pemkot Batu lewat Musrenbang tapi tidak pernah direalisasikan. Jadi, saya berharap Pemkot Batu bisa memperhatikan kejadian ini," tutur Edy. 

Sementara Kepala Dusun Beru, Eva menerangkan bahwa kejadian banjir yang menimpa rumah warga sekitar pukul 14.00 WIB. Banjir mulai surut pada 15.00 WIB. Dia mengatakan, pada tahun 2021 lalu banjir bandang ini juga terjadi. Tetapi saat itu yang paling parah adalah area pertanian.

"Tetapi, kali ini banjir menerjang rumah warga. Tahun lalu, ketinggian air saat banjir hanya sampai mata kaki orang dewasa. Artinya, hanya sampai teras saja. Tetapi, sekarang ketinggian air setinggi di atas lutut orang dewasa hingga masuk dalam rumah warga," tutur Eva. 

Eva mengatakan, ketika banjir tadi, kondisi aliran air sangat deras. Tidak hanya itu, derasnya aliran banjir tersebut membawa material lumpur dan kayu. Usai air surut warga bersama BPBD melakukan pembersihan material lumpur yang dibawa aliran banjir. 

"Sekarang warga bersama BPBD, Damkar, membersihkan material lumpur yang dibawa aliran banjir hingga masuk ke dalam rumah," tuturnya.