Anggap Jalan Tol Gempol-Pandaan Menyerobot Tanah Masjid, Warga Kesemi Pasuruan Unjuk Rasa

Demo warga Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Sumber :
  • Mochamad Rois / Pasuruan

Setelah selesai membangun pondasi dan beberapa tiang, warga bersedia menghentikan pembangunan karena tanah wakaf tersebut akan masuk zona pembangunan jalan tol.

KPU Kota Batu Lantik 15 PPK untuk Pilkada 2024

Memasuki sekitar tahun 2016 atau pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan selesai dibangun, ternyata pembangunan jalan tol tersebut bergeser ke barat menghindari tanah yang rencananya akan dibangun masjid oleh warga.

Melihat tanah wakaf tersebut tidak ada kejelasan apakah bisa dibangun masjid atau tidak, tokoh masyarakat dan tokoh agama Dusun Kesemi pun berembuk untuk mengupayakan kembali untuk pembangunan masjid.

Begini Penerapan KRIS di RSUD Jombang Pasca Pemerintah Hapus Kelas Layanan BPJS

"Setelah proses mediasi panjang dengan instansi Pemkab Pasuruan, Jasamarga dan P2T, yang terus berlarut dan tidak ada kejelasan, akhirnya warga bersepakat secara swadaya membangun sendiri masjid Al-Ikhlas. Setelah proses pembangunan masjid berjalan setahun, keluar CSR dari PT Jasamarga sebesar Rp285 Juta, terus ada bantuan sekitar antara Rp5 juta sampai Rp7,5 juta untuk mengganti bangunan rusak," tuturnya.