Segini Besaran Anggaran Menu PMT Lokal untuk Balita Stunting di Jombang
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang, VIVA – Anggaran insentif fiskal untuk penanganan stunting di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mencapai Rp6,2 miliar.
Namun, tidak semua anggaran tersebut dipergunakan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) lokal, yang masuk dalam program pos pemulihan gizi (PPG).
Kepala Dinas Kesehatan Jombang, Budi Nugroho menjelaskan, dalam program PPG, yang rencananya dilaksanakan selama 1 bulan kedepan. Dinkes menyiapkan anggaran mencapai Rp3.711.229.500, untuk PMT lokal.
Dan setelah adanya komplain masyarakat terkait kualitas makanan yang tak layak konsumsi itu, Dinkes menghentikan pelaksanaan PPG yang sebenarnya dimulai tanggal 13 November 2023 kemarin.
"Itu baru mulai kemarin dan sekarang sudah dihentikan," kata Budi Nugroho, Rabu, 15 November 1023.
Ia merinci, anggaran sebesar Rp3,7 miliar itu, dipergunakan untuk membiayai pengadaan PMT lokal yang dilakukan secara e-katalog.
Menu PMT lokal tersebut, dibagikan ke 4.075 ibu hamil, serta balita stunting dan wasting sebanyak 22.050 balita.
"Harga satu makanan untuk ibu hamil sebesar Rp21.500 sedangkan untuk balita Rp16.500. Harga itu belum termasuk dipotong pajak," ujarnya.
Dalam sehari, sambung Budi, anggaran yang dikeluarkan untuk menu PMT mencapai Rp90.287.500.
"Jadi itu belum dibayarkan ke penyedia. Hanya satu hari kemarin saja," tuturnya.
Ia pun menjelaskan, penyedia menu PMT untuk bumil dan balita stunting yakni PT Karya Pariwisata Indonesia, yang berkantor di Jalan Sukarno Hatta 55. Atau lebih tepatnya adalah Green Red Hotel.
"Iya PT itu. Jadi ini kita hentikan dulu kami juga redesain lagi programnya," kata Budi.
Berdasarkan hasil evaluasi, Budi mengaku nantinya penyedia makanan akan dibagi per kecamatan. Sehingga, tidak terlalu membankan apabila dikerjakan oleh satu penyedia saja.
"Kalau satu penyedia ngayai satu kabupaten sepertinya keberatan. Nanti dibagi perkecamatan. Tapi tetap penyedia harus masuk e-katalog," ujarnya.
Sementara itu, Riyadi Saputra salah satu manager PT Karya Pariwisata Indonesia tidak sedang berada di kantor. "Maaf pak Riyadi sedang berada di luar. Nanti saya bikinkan jadwal lagi untuk bertemu," tutur Dita salah satu pegawai, Green Red Hotel.
Seperti diberitakan sebelumnya, balita stunting yang mengikuti kegiatan Pos Pemulihan Gizi (PPG) di dua Kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menerima makanan yang tidak layak konsumsi.
Pada makanan tambahan yang diberikan pada balita stunting dan ibu hamil (bumil) di Kecamatan Sumobito serta Kecamatan Bareng, balita dan bumil menerima sayur sop yang ada ulatnya. Selain itu bumil di Kecamatan Bareng, mendapatkan susu yang ada ulatnya.
Padahal alokasi anggaran untuk balita stunting tahun ini dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang untuk 5.354 anak, sebesar Rp379,7 juta.
Kades Madiopuro Suwito Hadi mengaku, dari 8 warga penerima bantuan stunting yang mengikuti PPG di kecamatan Sumobito, terdapat dua warganya yang menerima makanan tambahan tidak layak.
"Bantuannya saya tolak saya kembalikan, karena makanannya tidak layak. Bantuan PPG, khususnya bantuan stunting di Desa Madiopuro saya tolak karena tidak layak dimakan," ujar Suwito, Senin 13 November 2023.
Dari 8 warga masyarakat Desa Madiopuro yang balitanya menderita stunting, semuanya menerima makanan berulat dan tidak layak konsumsi.
"Yang stunting di Desa saya ada 8, Ada dua warga yang makanannya sempat dibuang karena tidak layak dimakan manusia. Yang 6 saya kembalikan," katanya.
Ia pun mengaku heran mengapa anggaran miliaran rupiah dari pemerintah untuk stunting namun makanan tambahan untuk perbaikan gizi justru tidak layak konsumsi.
"Dana miliaran kok ngasi warga kayak gitu," tuturnya.
Ia pun menjelaskan pemerintah pusat memberikan bantuan untuk mengatasi stunting ini miliaran rupiah setiap kabupaten, tapi mengapa di lapangan justru kualitas makanan yang diperuntukkan balita stunting tidak layak konsumsi.
"Pemerintah ini kan menggelontorkan biaya untuk stunting itu bukan jutaan, tapi miliaran. Khusus untuk mengentas masalah stunting. Tapi pemerintah (Kabupaten) memberikan bantuan makanan untuk stunting, kalau gak layak konsumsi kan malu besar," katanya.