Sungai di Jombang Berubah Warna Diduga Tercemar Pabrik Tahu
- Elok Apriyanto / Jombang
"Mungkin karena limbah tahu itu. Jadi sungai menjadi seperti ini. Tapi ya percuma karena setiap tahun seperti ini, gak ada perubahan," tuturnya.
Ia menegaskan, bila musim penghujan, kondisi saluran air terlihat normal. Karena memang, debit air yang tinggi membuat limbah juga terbawa aliran sungai. Namun, pada musim kemarau pencemaran air itu sangat nampak jelas.
"Kalau kemarau sudah jelas pencemarannya. Tapi ya sama aja. Gak ada solusi. Semoga saja masalah ini bisa segera diatasi seterusnya," kata Budi.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang, Miftahul Ulum mengatakan, dari pengamatan yang dilakukan DLH. Saluran tersebut banyak kandungan Escherichia Coli (E coli).
"Yang paling menonjol kandungan E coli," ujar Ulum.
Ia menambahkan, untuk penanganan saluran tersebut. DLH sudah melakukan pemasangan tanaman untuk fitoremediasi dari akhir tahun kemarin mulai dari hulu saluran tersebut.
"Fitoremediasi adalah pengurangan zat pencemaran dengan cara penanaman tanaman yang mampu mengurai zat pencemar. Alhamdullilah cara itu efektif mengurangi zat pencemar. Saat ini kami belum bisa pasang fitoremediasi di hilirnya karena sedang ada perbaikan dan normalisasi sungai diatasnya," kata Ulum.