Upacara Tawur Agung Kesanga di Alun-alun Tugu Dilakukan Ribuan Umat Hindu
- Viva Malang
Ketiga, Gamang Hanamaya yang muncul sebagai peringatan dan bisa diartikan sebagai sosok sejati pelindung kehormatan perempuan. Bertangan 8 yang bisa mencengkram seseorang sekuat ikatan rantai baja. Berkepala menyeramkan dengan lidah menyulur. Sehingga menimbulkan ketakutan dan akan membuat orang mangurungkan niat untuk berbuat tidak sopan ataupun melecehkan perempuan.
Keempat, Bade Mas yakni sebagai ilmu pengeleakan tingkat tinggi. Ogoh ogoh ini mengilustrasikan sosok raksasa dengan perubahan wujud menjadi Bade Mas atau Pengusung mayat di Bali yang keseluruhannya berwarna emas.
Kelima, Nyi Rarung yang mengisahkan seorang gadis cantik yang menawan dan mempuyai ibu bernama Dayu Datu, seorang Dewi Kali dan Dewi Durga yang pada akhirnya mendapat kesedihan. Namun masyarakat menganggap kesedian yang didapatkan Sang ibu adalah Pengleakan yang membuat Nyi Rarung dikucilkan bahkan orang tak mau mendekat atau mempersuntingnya karena takut dengan ilmu yang dimiliki ibunya. Kemudian meranalah Nyi Rarung dan hidup seorang diri.
Keenam, Ogoh oguh saksasa Paksi Ireng, yang berpenampilan hitam dengan gagak gagak kecil di sekitar kakinya. Wajahnya menyeramkan mata merah menyala, kepala bermahkotakan tengkorak burung, tangan kanannya menggenggam sebilah pisau pengentas dan dari punggungnya bermunculan tangan sangan madra berwama keemasan.
Paksi Ireng pergambaran alam semesta yang sarat petuah dan memberi manusia dua pilihan. Jika manusia baik, Pakai Ireng akan mengenakan tangan tangan mudranya untuk memberikan kehidupan manusia dengan penuh kebaikan. Jika manusia jahat, Sang Garuda Hitam ini akan menggunakan pisau pengantas di tangannya untuk memutus kehidupan manusia menuju alam kematian.
Ketujuh, Mahesa Sura yakni ogoh ogoh yang penggambaran kesaktian dan ketamakan manusia. Ogoh ogoh Mahesa Sura berwujud manusia berkepala hewan, ia berdaya sakti mandraguna namun berpikiran sempit. Seperti hewan yang hanya menuruti hawa nafsu dan melupakan kodrat sebagai manusia yang semestinya, saling asah, asih dan asuh.
Kedelapan, Sang Kala Lobha yang memggambarkan sifat tamak dan rakus. Sifat butha ini digambarkan dalam wajah manusia berwajah menyeramkan, memiliki gigi dan kuku tajam. Dimanculkan dalam ogoh ogoh sebagai ilustrasi dari sifat buruk manusia yang patut dimusnahkan.