LKSA PSAA Jatim Minta Gubernur Khofifah Tambah Anggaran Makan Anak Panti

Ketua PW LKSA PSAA Jatim, Habib Maulana
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Jawa Timur berharap Gubernur Jawa Timur menambah anggaran permakanan anak yang ada di dalam panti. Apalagi, anggaran tahun ini turun drastis dibandingkan tahun lalu. 

Pantau Pembangunan Jalan Sultan Agung, Pj Walkot Batu Pastikan Sesuai Jadwal

Ketua PW LKSA PSAA Jatim, Habib Maulana mengatakan, bahwa tahun 2022 anggaran permakanan mencapai Rp1,9 miliar. Sedangkan tahun ini turun menjadi Rp600 juta. Penurunan anggaran mencapai Rp1,3 miliar. 

Anggaran Rp600 juta sangatlah tidak ideal bagi 1.175 LKSA di Jatim yang sudah terverifikasi. Apalagi jumlah anak yang ada di LKSA sebanyak 20 ribu. Anggaran Rp600 juta hanya bisa mencover 150 anak saja dengan rincian Rp25 ribu 3 kali makan dalam 6 bulan. 

Pembersihan APK Dijadwalkan Rampung Hari ini di Kota Batu

"Bu gubernur Khofifah Indar Parawansa pada 2022 mengeluarkan Rp1,9 miliar untuk perbantuan permakanan dasar. Di 2023 turun menjadi 150 anak saja dengan nilai Rp600 juta, ini anggaran lebih kecil," kata pria yang akrab disapa Habin Asyik ini, Rabu, 15 Maret 2023. 

Habib sendiri baru saja dilantik sebagai Ketua PW Fornas LKSA PSAA Jawa Timur 2022-2027 beberapa waktu lalu. Dengan anggaran minimalis ini, dia bersama jajaran pengurus akan melakukan audiensi dengan Khofifah. Mereka berharap ada tambahan anggaran untuk permakanan dasar anak-anak yang ada di LKSA. 

Pemerintah Kota Batu Raih Anugerah Revolusi Mental 2024

"Jumlah anak yang ada di LKSA itu 20 ribuan. Kami menyadari kami tidak bisa memaksa dengan meminta semuanya untuk dicover. Yang kami ajukan adalah 5 ribu anak saja. Dengan rincian Rp25 ribu 3 kali sehari selama 120 hari dalam setahun," ujar Habib Asyik.

Sebagai informasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Jatim terdiri dari lembaga dengan berbagai latar belakang agama, mulai dari islam, kristen, hindu dan budha. Mereka berharap penambahan anggaran diberikan di tengah naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok saat ini. Bahkan mereka rela tidak melakukan pembangunan insfrastuktur agar makanan dasar anak-anak di LKSA terpenuhi. 

"Insya Allah kalau lembaga LKSA bisa bertahan walau pasca pandemi berat tertutama bagi yayasan kristen. Tetapi banyak hal yang harus dilakukan terutama efisiensi agar kita bertahan dengan makanan layak. Gizi harus tetap terpenuhi, bagian dari menghindari stunting seperti program pemerintah meski semua kebutuhan mahal," tutur pengasuh LKSA Al-Hidayah, Kota Batu ini.