Ini Kronologi Tragedi Pesta Halloween Itaewon
- istimewa
Malang – Tragedi Pesta Halloween yang menewaskan kurang lebih 151 orang dan 82 orang luka-luka pada Sabtu Malam 29 Oktober 2022 diawali saat kerumunan besar membanjiri distrik pusat ibu kota Korea Selatan untuk Perayaan Halloween.
Dilansir dari Yonhap, seorang pejabat pemadam kebakaran mengkonfirmasi insiden itu kepada AFP, mengatakan bahwa lebih dari 140 ambulans telah dikirim ke tempat kejadian untuk membantu para korban.
Otoritas Pemadam Kebakaran memberikan CPR atau bantu pacu jantung kepada setidaknya 50 orang di distrik Itaewon pada pukul 11:30 malam pada hari Sabtu 29 Oktober 2022, menurut kantor berita tersebut. Banyak lainnya yang dibawa ke rumah sakit terdekat.
Itaewon adalah tujuan populer bagi orang-orang yang merayakan Halloween di ibu kota Korea Selatan, dan insiden itu tampaknya terjadi akibat terlalu padat dan banyaknya orang.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol mengeluarkan pernyataan yang menyerukan para pejabat untuk memastikan perawatan cepat bagi mereka yang terluka dan meninjau keamanan lokasi perayaan Halloween.
Dia juga menginstruksikan Kementerian Kesehatan untuk segera mengerahkan tim bantuan medis bencana dan mengamankan kasur di rumah sakit terdekat untuk merawat yang terluka.
Choi Cheon-sik, seorang pejabat dari Badan Pemadam Kebakaran Nasional, mengatakan sekitar 100 orang dilaporkan terluka selama gelombang kerumunan Sabtu malam di distrik rekreasi Itaewon dan sekitar 50 dirawat karena serangan jantung pada Minggu pagi.
Choi mengatakan diyakini bahwa orang-orang berdesakan bahkan memakan korban jiwa, setelah kerumunan besar mulai mendorong maju di gang sempit dekat Hamilton Hotel, tempat pesta besar di Seoul.
Dia mengatakan lebih dari 400 pekerja darurat dari seluruh negeri, termasuk hampir semua personel yang tersedia di Seoul, dikerahkan ke jalanan untuk merawat yang terluka. Para pejabat tidak segera merilis jumlah korban tewas.
Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan orang-orang melakukan pertolongan pertama darurat pada beberapa korban yang tampaknya rawan di trotoar, sementara petugas penyelamat bergegas membantu yang lain.
Polisi berjaket kuning membentuk barisan di sekitar lokasi kecelakaan, dengan petugas penyelamat memuat korban, beberapa di antaranya ditutupi dengan selimut atau penutup lainnya, ke dalam ambulan.
Sekitar dua lusin orang seluruhnya tertutup selimut darurat di pinggir jalan. Pekerja darurat membawa mereka dengan tandu beroda ke ambulans yang menunggu.