Hari Santri, Wali Kota Malang: Santri Harus Siap Era Society 5.0

Wali kota malang, sutiaji
Sumber :
  • Istimewa

Malang – Dalam rangka mendukung pesantren melahirkan generasi hebat, Pemerintah Kota Malang sangat serius menyelenggarakan berbagai program pembinaan. 

Viral Petugas Sampah Jadi Korban Tabrak Lari di Dinoyo Kota Malang

Wali Kota Malang, Sutiaji mengungkapkan pesantren harapannya bisa menjadi inkubasi terhadap talenta-talenta anak-anak muda yang ke depannya memiliki kemandirian. 

Di pesantren anak-anak muda dibekali dengan berbagai ilmu.

Aksi Pencurian Kotak Amal Masjid Viral di Pujon, Kabupaten Malang

“Termasuk untuk digitalisasi menghadapi era society 5.0 yang di satu sisi menjadi momok di sisi lain santri harus siap dengan kenyataan ini,” jelas Sutiaji Minggu 23 Oktober 2022 

Ia menjelaskan saat ini seluruh komponen masyarakat, termasuk santri, tidak bisa lagi kaku era society 5.0 sudah menjadi keharusan. Di mana pada era ini sesuatu yang abstrak bisa diwujudkan menjadi situasi yang riil.

Diskopindag Klaim Tidak ada Gejolak Atas Kenaikan HET Beras Bulog di Kota Malang

Untuk keterampilan saat ini juga menjadi gampang di pondok juga bisa berjualan. 

Bisa berbuat apa, menjual apa sehingga digitalisasi tidak menjadi penghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

Sutiaji menambahkan saat ini juga harus dihapus di tengah masyarakat stikma buruk anak-anak yang nakal itu dipondokkan. Pasalnya anak itu tidak ada anak yang nakal, anak itu tidak ada anak yang bodoh.

“Mustahil Tuhan itu mendiskriminasikan hambanya. Zaman dahulu tahun 2.000-an anak yang masuk IPA adalah anak hebat padahal sebetulnya adalah tidak,” tegas Sutiaji.

Masyarakat jangan menjustifikasi anak hebat dan anak yang tidak hebat. Karena kalau dalam keluarga sudah ada pandangan tidak seperti kakak menanamkan jiwa hasrat, hasut dan sombong.

Menambahkan Kepala Bagian Kesra Kota Malang, Imam Mabrur mengatakan Pemkot Malang tengah menyusun regulasi khusus mengenai peran santri di Kota Malang.

Regulasi pesantren memberikan ruang kepada pemerintah untuk mendukung kegiatan pesantren memberikan pemberdayaan kepada masyarakat. 

"Hal yang bisa dilakukan seperti dengan pelatihan, perbaikan sarana dan prasarana dan berbagai jenis pembinaan," jelasnya.