Program Mulok Keagamaan era Munjidah - Sumrambah Disenangi Wali Murid
- Elok Apriyanto/Jombang
Jombang, VIVA – Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Mundjidah Wahab - Sumrambah, memiliki rekam jejak yang positif di kalangan warga Kabupaten Jombang.
Bahkan, pada saat menjabat sebagai Bupati dan wakil bupati Jombang, periode 2018-2023, mereka menggagas program muatan lokal (mulok) keagamaan.
Program itu tertuang dalam Peraturan Bupati (PERBUP) Nomor 41 Tahun 2019 tentang Kurikulum Muatan Lokal Keagamaan dan Pendidikan Diniyah pada Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
Pelaksanaan program itu, ternyata mendapat kesan tersendiri bagi kalangan wali murid. Kini Munjidah - Sumrambah maju di Pilbup Jombang.
Seperti yang disampaikan oleh Teguh Setiawan (46 tahun) seorang wali murid SDN di Kecamatan Plandaan. Menurut Teguh adanya Mulok keagamaan dinilai mampu merubah karakter putrinya yang saat ini duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar lebih agamis.
Terlebih kawasan pinggiran yang jauh dari Pondok Pesantren (Ponpes) besar, adanya kurikulum berbasis kepesantrenan dianggap mampu menjawab kebutuhan pengetahuan agama bagi peserta didik.
"Seperti di kawasan beberapa desa wilayah Kecamatan Plandaan ini, kan jauh dari pondok besar jadi ya sangat butuh hal itu," kata Teguh, Sabtu, 16 November 2024.
Lebih lanjut ia mengatakan, adanya tambahan pendidikan agama dianggap efektif merubah karakter peserta didik.
"Alhamdulillah anak saya ada perkembangan positif, baik salatnya maupun bacaan Al Qurannya, kadang dia hafalan surat pendek," ujarnya.
Hal senada, juga diutarakan Anang (50 tahun) wali murid salah satu SMP Negeri di Kabupaten Jombang.
Bagi Anang kurikulum kepesantrenan selama ini hanya ditemui di sekolah lingkungan pesantren, seperti Rejoso, Tebuireng, Denanyar dan Tambakberas.
Namun, setelah ada Perbup Nomor 41 Tahun 2019 ini, sekolah diluar naungan pesantren diberlakukan sama.
"Ya kita memang butuh itu, terutama akhlak ya, kalau diniyah kan diajarkan kitab tantang akhlak," tuturnya.
Anang mengatakan Jombang ini adalah Kota Santri maka kurikulum tentang Mulok agama dan diniyah ini memang harus ada.
"Saya rasa ini harus ada dan bagus, apalagi julukan Jombang adalah Kota Santri," katanya.