Terungkap, Alasan Siswa SMAN 1 Taruna Madani Jawa Timur Unjuk Rasa di Sekolah

Humas SMAN 1 Taruna Madani Jawa Timur, Aji Abdul Rohman
Sumber :
  • Mochamad Rois / Pasuruan

Pasuruan, VIVA – Pihak sekolah SMAN 1 Taruna Madani, Pasuruan, Jawa Timur langsung mengumpulkan para siswa imbas aksi unjuk rasa yang di gelar pada Senin, 30 Oktober 2023 kemarin. Demo dilakukan usai upacara hari Sumpah Pemuda.

Peringati Sumpah Pemuda, Polres Batu Gelar Program KWB Bergizi untuk Tekan Stunting

Humas SMAN 1 Taruna Madani Jawa Timur, Aji Abdul Rohman saat ditemui jurnalis malang.viva.co.id menyebut ada beberapa tuntutan yang disuarakan para siswa kepada pihak sekolah. Diantaranya mendesak Kepala SMAN 1 Taruna Madani Jawa Timur, Imron Rosidi untuk mundur dari jabatan. 

"Dengan munculnya itu, anak-anak saya kumpulkan, perwakilan kelas X sampai XII yang mereka bukan pengurus OSIS atau MPK. Permintaan mereka salah satunya yang paling nampak adalah menurunkan Pak Kepala Sekolah," kata Aji Selasa, 31 Oktober 2023.

Polres Pasuruan Kota Terapkan Pendekatan Humanis dalam Pengamanan Unjuk Rasa

Secara garis besar, Aji menuturkan ada 3 penyebab munculnya desakan kepala sekolah mundur. Pertama Kepala Sekolah dinilai tidak menepati kebijakan yang dibuat. 

Kedua, muncul diskriminasi antara siswa program taruna dengan siswa program reguler. Ketiga, Kepala Sekolah dinilai tidak menepati janjinya terkait sarana dan prasarana kelas.

Sempat Ricuh, Ini 6 Tuntutan Aliansi Malang Bergerak saat Demo di Kantor DPRD Kota Malang

"Artinya janji pemenuhan pelayanan di kelas seperti sarpras, LCD yang rusak, CCTV per kelas, sound, ini kan setelah COVID-19 banyak kekurangan, sedangkan anak-anak ini mintanya sempurna," ujar Aji. 

"Sementara dalam 4 bulan ini kan belum ada rapat wali murid, sehingga kami ya tetap berusaha. Sehingga anak-anak menilai bahwa Bapak Kepala Sekolah ini hanya banyak janji. Selain itu, siswa menilai prilaku arogan tidak mencerminkan Kepala Sekolah," tambahnya. 

Aji menuturkan jika pihak sekolah tidak menyangka dengan aksi unjuk rasa yang telah dilakukan oleh para siswa. Sekolah sempat menganggap drama, namun ternyata demonstrasi para siswa. 

"Awalnya kami tidak memahami dan saya kira drama. Ternyata puncaknya sebuah aspirasi anak anak ini," tuturnya.