Dugaan Bullying di Al Izzah Terus Didalami Polisi, Terbaru Dua Pengasuh Dipanggil

Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kiswoyo.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Dua pengasuh sekolah di SMP Al Izzah Kota Batu bakal dipanggil oleh penyidik Satreskrim Polres Batu dalam kasus dugaan bullying dan penganiayaan

Humas Peradi Malang Raya : RUU Penyiaran Kebiri Kebebasan Pers

Kasat Reskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo membenarkan hal tersebut. Sebelumnya sudah ada enam orang dimintai keterangan baik itu saksi, terduga korban, dan terduga pelaku. 

"Rencana pemanggilan Kamis besok pada dua orang yaitu pengasuh sekolah. Mereka akan dipanggil untuk dimintai keterangan terkait laporan yang masuk kepada kami," katanya, Rabu, 13 Maret 2024.

Jelang Idul Adha, Penjualan Sapi Kurban di Jombang Meningkat

Jika sudah, pihaknya bakal meningkatkan penyelidikan ke tingkat gelar perkara terkait dugaan penganiayaan tersebut. Dari pemanggilan sebelumnya didapat fakta bahwa korban mendapat luka memar pada wajahnya. Luka ini didapatkan setelah F menghajar wajah JD usai berkonflik.

"Kalau luka sebenarnya tidak terbilang parah karena terduga korban masih melanjutkan aktivitas seperti biasa. Nanti, setelah pemeriksaan saksi dari pengasuh, nanti akan segera kita agendakan untuk dilakukan gelar perkara," tuturnya.

Ini Pesan Pj Wali Kota Batu saat Hari Kebangkitan Nasional

Dalam mengusut kasus ini, pihaknya sangat berhati-hati karena baik korban, terduga pelaku maupun saksi masih di bawah umur. Sehingga dirasa penting menekankan kehati-hatian saat mengambil keterangan.

"Kami melibatkan petugas PPA untuk melakukan pendampingan karena korban dan terduga pelaku maupun saksi dibawah umur," ujarnya.

Sebelumnya, kasus dugaan tersebut mencuat setelah kakak korban, Agus Setyawan (29 tahun) memberikan keterangan jika dugaan aksi penganiayaan itu bermula dari saling ejek antar korban dan terduga pelaku di kamar asrama.

''Mereka saling ejek soal Ambalan Pramuka. Tapi, F ternyata tidak terima dan langsung melakukan pukulan ke wajah JD,'' kata Agus.

Saat itu, teman-teman lain langsung memisahkan keduanya. Namun, rupanya F sempat naik pitam hingga ikut juga mengancam lainnya untuk dipukul jika memisahkan keduanya. Namun, si adik tidak balas memukul terduga pelaku.

''Tapi oleh pihak asrama, dilaporkannya ke keluarga itu berkelahi. Saya kira ini bukan perkelahian tapi penganiayaan karena adik saya tidak membalas sama sekali saat dipukuli itu," tuturnya.

Saat dikunjungi, keluarga melihat luka lebam yang dinilainya brutal sehingga mereka memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke kepolisian.