Mertua di Pasuruan yang Bunuh Menantu, Mengaku Baru Sekali Berusaha Memperkosa

Khoiri mertua pembunuh menantu digelandang polisi
Sumber :
  • Mochamad Rois / Pasuruan

Pasuruan, VIVA – Seorang mertua bernama Khoiri alias Satir (52 tahun) secara keji melakukan percobaan pemerkosaan lalu membunuh menantunya Fitria Almuniroh Hafidloh Diniyah (23 tahun). Ironisnya menantunya saat itu tengah hamil 6 bulan. 

Simak, Memasuki Cuaca Ekstrem Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Tutup Sementara

Korban dibunuh dengan cara digorok lehernya di dalam kamar. Sebelum membunuh, tersangka mengaku berusaha memperkosa korban. Pengakuannya niat buruk itu hanya dilakukan sekali ini. 

Pembunuhan ini dilakukan di rumah korban di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan pada Selasa, 31 Oktober 2023. 

Konsolidasi Makin Intens, PKB Yakin Menangkan Pilgub Jatim 2024

"Pengakuannya baru pertama kali ini (berusaha memperkosa) karena takut ketahuan. Tersangka mengambil pisau dapur dan membunuh korban," kata Wakil Kepala Polres Pasuruan, Kompol Hari Aziz, Kamis, 2 November 2023. 

Aziz pun memaparkan tidak ada penganiayaan yang terjadi sebelumnya. Kejadian pembunuhan pun berlangsung cepat dan korban kemudian bersimbah darah digorok lehernya dengan pisau dapur oleh tersangka.

KAI Daop 8 Surabaya dan Komunitas Railfans Sosialisasikan Keselamatan di Perlintasan Sebidang

"Sebelum-sebelumnya juga tidak ada percobaan pemerkosaan. Saat kejadian juga tidak ada penganiayaan. Keterangan ini berdasar pengakuan tersangka," ujar Hari Aziz. 

Hari Aziz menerangkan jika saat tersangka mencoba merengkuh tubuh korban dan menciuminya. Korban berteriak keras untuk meminta tolong.

Tersangka yang kemudian panik langsung mengambil pisau di dapur dan kembali menindih korban lalu menggoroknya dengan pisau dapur.

"Tersangka menggoroknya sekali," tutur Hari Aziz. 

Sementara itu, pelaku Khoiri mengaku berhasrat menyetubuhi korban karena pengaruh alkohol. Dia nekat membunuh korban saat gagal memperkosa juga karena minuman keras beralkohol.

"Kena pengaruh minuman pak, sejenis topi miring," tutur Khoiri.