Pulang Lihat Konser Musik Di Alun-alun Jombang, Pemuda Asal Plandaan Babak Belur
- Elok Apriyanto / Jombang
Pasuruan, VIVA – Pulang dari melihat konser musik dangdut yang digelar pada Minggu, 24 September 2023, malam. Seorang pemuda menjadi sasaran pengeroyokan oleh sekelompok orang yang tak dikenal.
Pemuda yang jadi korban pengeroyokan itu adalah Terrykho Fahreza Filarean (19) warga Desa Gebang Bunder, Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang.
Ia sebelumnya sedang bersama dua orang rekannya meminum kopi di salah satu warung yang ada di Simpang 4 Tugu, di Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh.
Saat asik meminum kopi, tiba-tiba datang sekelompok pemuda yang tanpa basa-basi langsung menghajar korban dan dua rekannya. Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka pada bagian kepala. Sehingga ia melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek setempat.
Kapolsek Megaluh, AKP Wawan Purwoko menjelaskan, peristiwa pemukulan yang dialami korban dan dilakukan sekelompok pemuda itu terjadi pada pukul 24.00 WIB.
"Tadi malam kan ada buyaran (konser musik dangdut)dari alun-alun, ke Tembelang terus dia (korban) berhenti di perempatan Sudimoro (tugu)," kata Wawan, Senin 25 September 2023.
Setelah berhenti di perempatan Sudimoro, lanjut Wawan, korban dan dua rekannya membeli minuman di warung setempat.
"Di perempatan itu cangkruk (nongkrong) sama temennya anak Sudimoro sama anak Megaluh. Kan karena ada tamu dari Plandaan (korban) sama temannya dibelikan minum kopi ke warung," ujarnya.
Setelah meminum kopi dan teh di warung, tiba-tiba ada sekelompok pemuda yang tidak dikenal oleh korban. Dan secara tiba-tiba para pemuda tersebut memukuli korban hingga babak belur.
"Terus ada gerombolan anak geruduk-geruduk, langsung menghantam korban, sampai teman-temannya pada lari. Dan korbannya anak Plandaan tadi," tuturnya.
Ia menyebut perkara pemukulan ini, sekarang diambil alih oleh Satreskrim Polres Jombang. Dan saat ini, polisi masih melakukan proses penyelidikan guna menangkap para pelaku.
"Ini perkaranya diserahkan ke Polres Jombang. Pelakunya belum (ketangkap), ini masih lidik (penyelidikan). Pelakunya masih di cari," kata Wawan.
Saat ditanya apakah ini dilakukan oleh oknum perguruan silat atau memang dilakukan oleh gangster. Ia mengaku gerombolan pelaku tidak menggunakan atribut perguruan silat. Namun para pelaku menggunakan sepeda motor.
"Gerombolan pemotor itu tidak memakai atribut, tidak makai itu-itu (atribut perguruan silat), ya hanya gerombolan anak-anak muda aja. Kan kalau pakai seragam (atribut perguruan silat) kan karuan, cuman kaos-kaos hitam saja," ujarnya.
Ia menyebut sepeda motor korban sempat tertinggal di lokasi pemukulan, karena para korban pemukulan tersebut berusaha kabur menyelamatkan diri masing-masing.
"Itu (sepeda motor) bukan pelakunya. Kata korban motor itu bukan milik pelakunya. Motor milik pelakunya itu motor laki-laki. Dan yang tertinggal itu motor temannya korban," tuturnya.
Ia mengatakan korban mengalami luka pada bagian kepala. Dan sempat dilarikan ke Puskesmas setempat.
"Korban luka di kepala, dibawa ke Puskesmas Megaluh, untuk dilakukan visum," kata Wawan.