Tradisi Mengarak Kambing Sebelum Disembelih Berawal Dari Temenggungan Menyebar di Malang

Tradisi mengarak kambing di Temenggungan, Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang

Malang, VIVA – Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban adalah hari besar umat Islam. Di Kota Malang ada sebuah tradisi unik, dimana hewan kurban diarak terlebih dahulu sebelum disembelih.

Elektabilitas Terus Naik, Wahyu Hidayat Optimis Menangkan Pilkada Kota Malang

Tradisi mengarak kambing sebelum disembelih menjadi momen yang paling ditunggu oleh warga Malang. Mulai anak-anak, muda dewasa dan orangtua membaur menantikan tradisi mengarak kambing. 

Sejarah tradisi mengarak kambing di Malang berawal dari Kampung Temenggungan yang berada di Kelurahan Sukoharjo, Klojen, Kota Malang. Tradisi ini dilakukan oleh warga Temenggungan sejak tahun 1970. 

Hasil Survei LSI Strategi : Abah Anton - Dimyati Unggul di Pilwali Kota Malang

Tradisi ini diawali oleh ulama setempat. Tujuan mengarak kambing sebelum disembelih agar darah kambing segar ketika disembelih. Ternyata tradisi ini membangkitkan gairah warga Temenggungan. 

Setiap tahun warga menjalankan ibadah sunah dalam ajaran islam ini dengan antusias. Kambing yang diarak rerata berukuran besar berjenis kambing etawa. Tradisi ini turun temurun dan mengakar di Temenggungan. 

Dispendukcapil Kota Batu Kejar Target Perekaman e-KTP Pelajar, 802 Anak Belum Rekam Data

"Tradisi arak-arakan sudah sejak zaman nenek moyang kita mulai tahun 1970 an. Kita teruskan tradisi ini karena ada manfaat yang baik jadi yang berkurban dapat syafaat sedangkan kambingnya usai di arak darahnya lebih segar saat disembelih," kata Ketua Panitia Idul Kurban Zulfikar Alamsyah, Kamis, 29 Juni 2023. 

Tradisi mengarak kambing ini menyebar begitu luas di Malang. Kini tidak hanya di Temenggungan. Kampung-kampung lain turut mengikuti tradisi ini. Mulai dari Kampung Gatot Subroto, Kampung Jodipan Kulon, hingga Kampung Kidul Pasar Kota Malang. 

Halaman Selanjutnya
img_title