Produsen Bumbu Pecel Kemasan Instan Ketiban Berkah, Akibat Cabai Mahal di Jombang

Pedagang bumbu pecel kemasan instan di Jombang.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Harga cabai rawit di beberapa daerah termasuk di Jombang, Jawa Timur, masih mahal. Kondisi ini ternyata berdampak positif bagi produsen bumbu pecel kemasan instan

Ini Motif, Tukang Potong di Jombang yang Tega Habisi Nyawa Karyawan Indomaret

Meski labanya mengalami penurunan, namun jumlah pemesanan bumbu terus mengalami peningkatan. Hal ini dialami oleh Ibu Muani (53 tahun) warga Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan.

Ditemui di kediamannya, Muani mengatakan harga cabai di pasar kini mencapai Rp100 ribu per kilogramnya, sedangkan harga cabai merah, kini di pasar mencapai Rp60 ribu per kilogramnya.

Cek-cok Soal Video, Tukang Potong Rambut di Jombang Bunuh Karyawan Toko Ritel

Hal inilah yang membuat warga lebih banyak yang beralih membeli bumbu pecel kemasan instan, karena harganya terjangkau dan langsung bisa digunakan untuk makan.

"Semenjak harga cabai mahal, malah banyak yang membeli, karena kalau orang mau bikin sambal kan harus beli cabai dan harganya mahal, makanya mereka lebih memilih beli bumbu pecel yang langsung bisa dimakan," katanya, Sabtu, 11 Januari 2025.

Sentra Parkir Kayutangan Heritage Ramai di Akhir Pekan

Tidak hanya itu, meski banyak pembeli ia sendiri mengaku bahwa naiknya harga cabai juga mempengaruhi usaha pembuatan bumbu pecel kemasan instan.

Untuk itu, ia kini menaikkan harga bumbu pecel kemasan instan buatannya. Dari harga semula Rp45 ribu per kilogramnya kini menjadi Rp50 ribu per kilogramnya.

"Ya kan cabai mahal jadi untung saya juga berkurang, meski pesanannya banyak. Ya solusinya harga dinaikkan jadi Rp50 ribu per kilogramnya, sebelumnya harga Rp45 ribu per kilogramnya," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa dalam sehari ia mampu memproduksi bumbu pecel kemasan instan, puluhan kilogram. Dan hasil produksi ini dijual ke beberapa daerah, di luar Jombang.

"Setiap hari produksi 50 kilogram bumbu pecel kemasan instan. Ya di jual di Jombang, Kediri, Mojokerto sampai Surabaya," tuturnya.

Ia pun menyebut bahwa dari penjualan bumbu pecel kemasan instan ini, ia bisa meraup cuan jutaan rupiah dalam sebulan. "Omsetnya sekitar Rp8 juta sampai Rp10 juta itu sebulan," kata Muani.

Rifatus Sa'diyah (38 tahun) salah satu pembeli bumbu pecel kemasan instan ini mengaku sengaja membeli banyak bumbu pecel kemasan instan untuk kembali di jual ke luar kota.

"Kalau saya ini beli bumbu pecel kemasan di sini mau tak jual lagi. Karena ada pesanan di Jember itu 3 kilogram, dan ada lagi pesanan ke Jakarta 6 kilogram," ujarnya.

Saat ditanya apakah ada kenaikan harga, yang dikarenakan harga cabai saat ini mahal, ia mengaku sebenarnya baginya tidak ada imbas dari kenaikan harga cabai, namun ia mengaku menaikkan sedikit harga bumbu pecel kemasan instan yang ia jual.

"Sebenarnya sih gak ngefek ya mas bagi saya, tapi ya emang ya harganya saya naikkan sedikit dari biasanya," tuturnya.