Jelang Nataru Harga Beras di Jombang Naik, Pedagang Mengeluh Sepi Pembeli
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Jombang, VIVA – Jelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru), harga beras medium maupun premium di Pasar Citra Niaga (PCN) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengalami kenaikan.
Kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun, sehingga para pedagang beras di pasar tersebut, mengeluhkan sepi pembeli.
Sugandi (48 tahun) pedagang beras di PCN Jombang menjelaskan bahwa sejak awal bulan Desember tahun ini harga beras mengalami kenaikan, secara bertahap.
"Sejak awal bulan sampai sekarang naik terus harganya, baik beras medium atau premium. Naiknya sekarang jadi 500 rupiah per kilogramnya," kata Sugandi, Sabtu, 14 Desember 2024.
Bila sebelumnya, harga beras medium Rp12 ribu rupiah per kilogramnya, sekarang pada momen nataru tahun ini menjadi Rp12.500 ribu per kilogramnya.
"Kalau premium sebelumnya, Rp13.300 ribu per kilogramnya, sekarang naik Rp500 rupiah per kilogramnya, jadi Rp13.800 ribu per kilogramnya," ujarnya.
Ia pun menjelaskan bahwa, kenaikan harga ini bukan hanya momen nataru, melainkan pasokan beras dari petani memang berkurang, sehingga stok pedagang menipis.
"Ya penyebabnya mungkin karena pasokan dari petani yang berkurang, sehingga stok pedagang menipis, dan harga jadi naik," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun, sehingga pembeli beras di pedagang pasar sepi.
"Ya sekarang sepi pasarnya, karena pembeli beras jarang," katanya.
Sementara itu, Evi Susanti (32 tahun) salah satu pembeli beras di pasar PCN Jombang, mengaku harga beras sekarang semakin mahal. Untuk itu ia mengeluhkan naiknya harga beras tersebut.
"Harganya beras sekarang semakin mahal, biasanya Rp13.000 ribu per kilogramnya, sekarang jadi Rp13.800 ribu rupiah per kilogramnya. Ya mengeluh sebagai rakyat kecil," ujarnya.
Ia pun mengaku biasanya sekali beli beras, ia membeli 15 hingga 20 kilogram untuk kebutuhan selama sebulan. Namun karena harganya naik, ia memilih mengurangi pembelian.
Untuk itu, dia berharap agar pemerintah kembali menormalkan harga beras.
"Ya biasanya beli 15 sampai 20 kilogram sekarang beli cuman 10 kilogram. Ya semoga pemerintah menurunkan harga beras seperti semula," tuturnya.