Harga Turun, Disperta Jombang Prediksi Gabah Bakal Naik di Puncak Panen Padi

Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Jombang, M Ronny
Sumber :
  • VIVA Malang/Elok Apriyanto

"Dan puncak panen di Jombang insyaallah, nanti di akhir Maret hingga akhir bulan April. Itu untuk pola tanam dan panen mulai Oktober-Maret," ujarnya.

Seorang Perempuan Meninggal Dunia Usai Mobilnya Terbang Tabrak Rumah

Bila dibandingkan dengan tahun kemarin, luas lahan tanam memang mengalami pertambahan. Lantaran pada tahun kemarin terjadi bencana alam.

"Ada pertambahan sekitar 5 persen. Karena tahun kemarin ada Elnino, sehingga tanamnya bergeser. Sehingga Oktober-Maret ini ada pertambahan luas tanam," tuturnya.

Polres Batu Dalami Pengelolaan Keuangan PT BWR, Beberapa Saksi Sudah Diminta Keterangan

Ia pun menyebut berdasarkan laporan dari penyuluh pertanian di masing-masing kecamatan, memang didapati bahwa harga gabah kering sawah mengalami penurunan.

"Meski ini belum panen puncak ya. Kalau melihat dari tren tahun kemarin. Malah di puncak panen, harga sampai mendekati angka Rp7.000, hingga Rp8.000, per kilogramnya. Malah pada akhir panen harga gabah mencapai angka Rp9.000 per kilogramnya," katanya.

Moklet Youth Digitalent, Ajak Siswa SMK Bikin Bisnis

"Mudah-mudahan, di awal panen saat ini, harga sekitar Rp6.300, sampai Rp6.500, kalau dibandingkan dengan tahun kemarin memang menurun dari harga Rp7.000, tapi bila dibandingkan dengan tahun 2021, harga gabah kering sawah itu menembus angka Rp5.000, ini adalah angka tertinggi bila dibandingkan dengan 10 tahun kebelakang," ujarnya.

Ia pun menjelaskan bahwa sebelum tahun 2021, harga gabah kering sawah itu berkisar diangka Rp3.000, sampai Rp4.000 per kilogramnya.

Halaman Selanjutnya
img_title