Botani Flora, Jembatan Petani Tanaman Hias Kota Batu Arungi Pasar Global

Andri tunjukan tanaman Agave Titanota yang diminati warga Jepang.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Peluang Tanaman Hias di Pasar Dunia sangat terbuka

Bawaslu Kota Batu Petakan 117 TPS Rawan Jelang Pemilu 2024

Andri sangat optimis industri tanaman hias di pasar dunia memiliki prospek cerah di masa depan. Rata-rata, dalam satu bulan, Botani Flora mampu melayani pengiriman 10 hingga 15 kali.

"Keuntungan yang diperoleh sekitar Rp50 juta Rp100 juta perbulan, bahkan saat pandemi pernah menyentuh Rp200 juta. Kami juga tak membatasi adanya pesanan, eceran maupun grosir tetap kita layani," katanya.

Gugus Tugas Ketahanan Pangan Tanam Bibit Jagung Terus Digelorakan Polres Batu

Jenis tanaman yang menjadi idola 

Permintaan jenis tanaman hias cukup beragam dan bervariasi di setiap negara. Faktor yang mempengaruhi yaitu budaya, iklim, dan tren pasar lokal. Dari semua jenis, ada lima tanaman yang menjadi idola di pasar global antara lain anthurium, philodendron, agave, sansevieria, dan bibit buah. 

Rakornas PKBSI : Kolaborasi Lembaga Konservasi untuk Pelestarian Satwa Berkelanjutan

"Contohnya di Jepang, agave titanota menjadi salah satu tanaman paling diminati karena bentuknya unik dan kemampuan bertahan cukup bagus. Lalu di Amerika menyukai anthurium, philodendron, dan sansevieria. Begitu juga bibit buah yang menjadi primadona di Uni Emirat Arab. Jadi permintaan setiap negara berbeda-beda," ujarnya.

Begitu juga untuk harga jual, setiap jenis sangat bervariasi, tergantung dari keunikan, kelangkaan, dan performa atau tampilan tanaman. Harga termurah berkisar 20 dollar Amerika, yaitu bibit buah. Berbeda lagi dengan jenis anthurium, sansevieira, philodendron, dan agave. Perpohon harga jual bisa menyentuh 1.500 hingga 2.500 dollar Amerika.

Halaman Selanjutnya
img_title