Wahyu Hidayat Berhasil Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok saat Nataru di Kota Malang

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat di Warung Tekan Inflasi
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

Malang, VIVA – Pemerintah Kota Malang mempunyai jurus jitu dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan menyediakan anggaran Rp2 miliar untuk membuat Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes

Konser Tunggal Primitive Chimpanzee Sukses Obati Kerinduan Pecinta Musik Bawah Tanah di Malang

3 warung yang didirikan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok saat natal dan tahun baru ada di 3 pasar tradisional. Yakni, Pasar Terpadu Dinoyo, Pasar Besar Malang, dan Pasar Blimbing

Secara teknis, warung tekan inflasi mbois ilakes menjual sejumlah bahan kebutuhan pokok dengan harga normal atau mengacu harga eceran tertinggi. Sejumlah bahan kebutuhan pokok itu antara lain beras, telur, bawang merah, bawang putih, cabai rawit dan cabai merah. 

Ingin Developer Game Lokal Naik Kelas, AMD Kenalkan Teknologi Terbaru

"Ini kami cek Warung tekan inflasi yang kemarin diresmikan di Dinoyo. Sekarang kami cek di Pasar Besar. Saya tadi wawancara beberapa pembeli yang rata rata memang pedagang. Tadi saya minta komentar mereka, mereka terbantu dengan ini," kata Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Minggu, 27 Desember 2023. 

Wahyu Hidayat mengatakan, bahwa laporan pada Rabu pagi dari Kementerian Dalam Negeri bahwa tingkat inflasi Kota Malang masih dibawah angka nasional dan provinsi Jawa Timur. Dia menyebut kehadiran warung tekan inflasi mbois ilakes mampu mengintervensi ketidak stabilitasan harga saat libur Nataru. 

Pasangan Calon Independen HC-Rizky Dinyatakan Penuhi Syarat Dukungan KPU Kota Malang

"Tadi pagi kemendagri juga melihat tingkat inflasi kita sudah turun. Di bawah rata rata nasional dan provinsi. Secara umum, dengan Warung tekan inflasi itu memang bisa mengintervensi terkait dengan ketidakstabilan harga. Apalagi Nataru, seperti tahun tahun sebelumnya setiap ada hari hari besar keagamaan, disitu naik (harga kebutuhan pokok)," ujar Wahyu Hidayat. 

Harga di 3 warung tekan inflasi mbois ilakes ini dijual selain sesuai harga eceran tertinggi (HET). Pemkot Malang juga mengacu pada Siskaperbapo Pemprov Jatim untuk Kota Malang. Tujuannya demi menjaga stabilitas sampai akhir tahun 2023 nanti. 

Sebagai contoh cabai rawit harga normal Rp70 ribu per kilogram disini dijual Rp45 ribu per kilogram. Demikian juga dengan beras dijual di kisaran harga Rp40 hingga Rp51 ribu per 5 kilogram, telur di harga Rp17 ribu serta minyak goreng 1,8 liter di harga Rp21 ribu. 

Sementara itu, salah satu pembeli di Warung tekan inflasi mbois ilakes yakni Imam Gustoro (55 tahun). Dia merasa terbantu dengan program ini sebab dia bisa membeli sejumlah bahan pokok dengan harga murah. 

Apalagi dia adalah pedagang kuliner nasi tempong di Sentra Kuliner Sriwijaya Kota Malang. Dia bahkan berharap program Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes terus berjalan hingga lebaran atau Idul Fitri 2024 nanti. 

"Saya beli minyak, beras, telur sama cabai. Harganya termasuk murah karena untuk beras itu selisihnya sampai Rp10 ribu lebih. Saya beli 2 paket karena memang dibatasi. Tentu saja kami berharap program ini terus berjalan," tutur Imam.