Luar Biasa Belanja Produk Lokal Pemkot Batu Capai Rp26 Miliar
- Viva Malang/Galih Rakasiwi
Batu, VIVA – Gerakan bangga membeli dan memakai produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Kota Batu terus menguat. Terbukti, memasuki semester III tercatat mencapai Rp26 miliar dari 2.626 transaksi melalui E-katalog lokal Kota Batu.
Terlebih kebijakan itu sejalan dengan instruksi Presiden RI, Joko Widodo yang mewajibkan alokasi anggaran pembelanjaan produk lokal oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lewat E-katalog minimal 40 persen.
Kepala Badan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Kota Batu, Dian Fachroni, menjelaskan secara nasional di tahun 2023 ini LKPP Pemerintah Indonesia menargetkan transaksi Rp500 triliun di E-katalog pada 2023 dengan 5 juta produk.
"Nah di Kota Batu kami menargetkan 2.500 produk lokal bisa tayang di E-katalog dari total target belanja untuk katalog lokal melalui E-purchasing sebesar Rp105 miliar," katanya, Rabu 18 Oktober 2023.
Tahun ini total paket pengadaan barang dan jasa seluruh OPD mencapai 3.279 paket, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 1454 paket. Kemudian untuk memenuhi target 2.500 produk lokal untuk tayang pihaknya telah mengundang 60 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Batu.
"Menurutnya permasalahan yang terjadi selama ini permintaan belanja cukup besar, namun jasa dan barang yang masuk ke e-katalog sangat sedikit," tuturnya.
Makanya BPBJ selalu mengundang pelaku UKM di Kota Batu agar mendaftar E-katalog. Dari target tersebut, per triwulan III untuk jumlah produk lokal yang sudah tayang mencapai 10.067 atau melebihi target yang terbagi atas 27 etalase.
"Sedangkan untuk transaksi yang terjadi mencapai Rp26 miliar dari total 2.626 transaksi," katanya.
Sebelumnya, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai berjanji terus berkomitmen menggelorakan seluruh OPD di Pemkot Batu untuk belanja E-katalog lokal Kota Batu.
"Karena transaksional pembelanjaan melalui E-katalog semua produk UKM lokal bisa masuk dan menghindari transaksi secara langsung," katanya.
Melalui E-katalog, Pemkot Batu berkomitmen untuk bagaimana mendekatkan masyarakat dengan transaksi yang lebih jelas. Karena dengan begitu transaksi yang tidak diharapkan tak terjadi. Artinya tidak ada lagi masyarakat yang terpinggirkan karena semua produk bisa masuk E-katalog.
"Untuk memaksimalkan transaksi E-katalog oleh OPD di Pemkot Batu kami telah menerapkan reward dan punishment bagi OPD seperti yang telah dilakukan oleh BPBJ Kota Batu," tuturnya.
Harapannya gerakan itu bisa mendorong agar penggunaan dan pembelian produk lokal tidak dilakukan hanya OPD saja melainkan bisa dilakukan oleh pelaku usaha hotel, resto hingga wisata di Kota Batu.
"Penggunaan produk lokal oleh anggota PHRI Kota Batu diharapkan mampu memberikan sumbangsih nyata dalam menggerakkan perekonomian pelaku UKM di Kota Batu," tuturnya.