Indonesia Masuk 10 Daftar Negara Terbesar Versi IMF

Indonesia Masuk 10 Daftar Negara Terbesar Versi IMF
Sumber :
  • pixabay

MalangIndonesia masuk ke dalam 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Laporan tersebut berdasarkan data dari International Monetary Fund (IMF).  

Irak U23 vs Indonesia U23, Garuda Muda Wajib Menang Demi Satu Tiket Lolos Olimpiade Paris 2024

Berdasarkan data IMF, negara dengan perekonomian terbesar pertama di dunia diduduki oleh China dengan jumlah PDB sebesar US$30,18 triliun.

Untuk posisi kedua ditempati oleh Amerika Serikat (AS) sebesa US$25,34 triliun, India US$11,74 truliun, Jepangan US$6,11 triliun, Jerman US$5,28 triliun, serta Rusia di posisi keenam dengan PDB US$4,37 triliun. 

Datangi Rumah Para Guru, Cara Kadindik Jatim Peringati Hari Pendidikan Nasional

Sementara, berdasarkan data Purchasing Power Parity (PPP), Indonesia berada di posisi ketujuh dengan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar US$4,1 triliun.

Posisi yang ditempati Indonesia ini mengalahkan Inggris yang berada di urutan kedelapan dengan PDB sebesar US$3,8 triliun. 

Gowes Bareng MainSepeda Jadi Cara Pj Wali Kota Malang Gerakan Sport Tourism

Kemudian posisi kesembilan di tempati oleh Brazil dengan PDB sebesar US$3,7 triliun, dan Prancis di urutan 10 dengan PDB US$3,7 triliun.

Terpisah, Presiden RI. Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 sebesar 5,3 persen. Hal itu ditegaskan jokowi menimbang dinamika perekonomian nasional terkini, agenda pembangunan serta potensi risiko dan tantangan yang dihadapi.

"Kita akan berupaya maksimal dalam menjaga keberlanjutan penguatan ekonomi nasional," kata Jokowi.

Menurutnya, ekspansi produksi yang konsisten akan terus didorong untuk membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Berbagai sumber pertumbuhan baru, lanjut dia, harus segera diwujudkan. 

Pelaksanaan berbagai agenda reformasi struktural terus diakselerasi untuk transformasi perekonomian. "Investasi harus dipacu serta daya saing produk manufaktur nasional di pasar global, harus ditingkatkan," kata dia. 

Dengan semakin kuatnya sektor swasta sebagai motor pertumbuhan, maka manajemen kebijakan fiskal dapat lebih diarahkan untuk menciptakan keseimbangan antara perbaikan produktivitas dan daya saing.