BPS Minta Pemerintah Jaga Harga BBM

BPS Minta Pemerintah Jaga Harga BBM
Sumber :

Malang - Sepanjang bulan Juli 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi sebesar 0,64 persen.

Melihat Gelaran Car Meet Up 2024 Pertama Kali di Pasuruan

Hal tersebut berdasarkan pantauan yang dilakukan di 90 kota. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak bulan Oktober 2015.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan, pemerintah diharapkan mampu menjaga harga energi untuk menjaga inflasi.

PKB Jombang Optimistis Usung Kades di Pilkada Jombang 2024, Wakilnya Bisa dari Kalangan Nahdliyin

Hal tersebut dilakukan agar tidak melebihi asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sebab, asumsi makro yang ditetapkan pada APBN 2022, adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen dan inflasi sebesar 3,0 persen.

Antusiasnya Ratusan Anak Ikut Lomba Menggambar dan Berhitung PPLIPI Pasuruan

"Peran subsidi dan energi menjadi bagian penting bagaimana inflasi ke depan ini tidak terlalu tinggi. Jadi kuncinya pengelolaan harga energi domestik," ujar dia.

Margo menjelaskan, terkait faktor penyebab inflasi saat ini adalah volatile food atau inflasi komponen bergejolak yang ini disebabkan oleh anomali cuaca.

"Tetapi, inflasi kita juga dipengaruhi oleh kenaikan energi dan kenaikannya masih bisa diredam oleh subsidi," jelas dia.

Menurutnya, jika pemerintah yang memberikan subsidi kepada energi, seperti bahan bakar minyak (BBM) dan listrik merupakan langkah dalam menjaga inflasi agar tidak melebihi asumsi APBN 2022.

"Kalau harga energinya dilepas harga ke kinian ini bisa melebar ke seluruh sektor dan inflasinya bisa tinggi. Jadi kuncinya di Pemerintah bagaimana meredam harga energi ini tidak berdampak luas pada seluruh sektor yang ada di kita," tandas dia.