Gerakan Bawah Tanah Paper Power Jadi Cara Rawat Ingatan Tragedi Kanjuruhan Belum Tuntas
- Viva Malang/Uki Rama
Dari sejumlah persoalan yang ada. Para pegiat paper power berusaha merawat ingatan dan menggembalikan kesadaran publik tentang Tragedi Kanjuruhan. Jalan yang mereka ambil adalah pendekatan visual berupa poster untuk hadir ditengah masyarakat.
"Mengkurasi isu yang terstruktur mulai dari menyorot tindakan repsif aparat, federasi sepakbola, klub, hingga menggunakan ikon Munir menggunakan syal suporter sebagai representasi aktivis Hak Asasi Manusia yang juga sekaligus merupakan Arek Malang," ujarnya.
Ada alasan khusus mengapa paper power melakukan pendekatan lewat media poster. Mereka ingin menyuarakan bahwa Tragedi Kanjuruhan bukan hanya problem Aremania dan dunia sepak bola saja. Tragedi Kanjuruhan adalah persoalan yang harus diusut secara tuntas agar kejadian serupa tidak akan pernah terjadi lagi dikemudian hari.
"Materi dan pendekatan-pendekatan visual kami rancang sedemikian rupa, kami tujukan agar problem Tragedi Kanjuruhan ini tidak hanya menjadi problem entitas suporter sepakbola terkhusus Aremania saja, namun harus menjadi kesadaran masyarakat pada umumnya agar tak akan pernah terjadi lagi dikemudian hari. Tetap menyampaikan protes dengan visual dan takjuk utama yang ringkas dengan cara yang porposional, damai, dan tanpa terikat waktu dan tempat," tuturnya.