Tudingan DPR RI Soal Indikasi Judi Bola Sebelum Tragedi Kanjuruhan

Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Anggota DPR RI Komisi III Arteria Dahlan mengungkapkan ada sejumlah kejanggalan terkait jadwal malam laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu. 

Irak U23 vs Indonesia U23, Garuda Muda Wajib Menang Demi Satu Tiket Lolos Olimpiade Paris 2024

Laga ini menjadi awal mula petaka Tragedi Kanjuruhan terjadi. Dimana tragedi itu terjadi selepas pertandingan selesai. Ratusan suporter meninggal dunia karena panik dengan banyaknya tembakan gas air mata mengarah ke tribun. 

Arteria yang merupakan mantan pengurus PSSI mengaku tahu betul efek dari sepak bola digelar malam hari. Dari segi bisnis sangat menguntungkan. Selain itu laga malam hari juga disukai pelaku judi bola. 

Datangi Rumah Para Guru, Cara Kadindik Jatim Peringati Hari Pendidikan Nasional

"Saya ini mantan pengurus PSSI sejak 2005 tahu betul sepak bola seperti apa. Main siang sama main malam itu berbeda. Main malam pasti penontonya banyak. Main malam hak siar televisi lebih mahal. Main malam indikasi judinya ada," kata Arteria di Malang, Kamis, 13 Oktober 2022. 

Politisi PDI Perjuangan itu juga melihat sejumlah kejanggalan dalam laga ini. Arema yang bermain dengan dukungan penuh Aremania tetapi justru kalah 2-3 atas Persebaya. Apalagi diketahui sebelumnya Arema memiliki rekor 23 tahun tidak terkalahkan dari Persebaya selama main di kandang. 

Gowes Bareng MainSepeda Jadi Cara Pj Wali Kota Malang Gerakan Sport Tourism

"Ini perlu di cermati (judi) masa sih main malam penonton full Aremania, kemudian kok bisa kalah 2-3. Saya bukan katakan ini ada perjudian tapi ini, harus kita cermati. Kalau ada judi main seri saja sudah untung itu bandar. Jadi kita harus gali sedalam-dalamnya," ujar Arteria. 

Dalam tragedi Kanjuruhan sebanyak 132 Aremania dan Aremanita meninggal dunia. Lebih dari 600 suporter mengalami luka-luka. Bahkan sampai saat ini puluhan Aremania masih mengalami pendarahan pada bagian mata hingga matanya memerah. 

"Nanti kita akan lihat, pertanggung jawaban polisi sejauh mana. Apakah cukup Kapolres dan Kapolda dicopot. Lalu teman-teman Panpel apa cukup dengan panpel," tutur Arteria.