Aremania : Tidak Cukup Kapolres, Kapolda Jatim Juga Harus Dicopot

Aremania
Sumber :
  • Istimewa

Malang – Mabes Polri telah mencopot jabatan Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat. Terkait hal ini, Aremania memberikan respon.

Konser Tunggal Primitive Chimpanzee Sukses Obati Kerinduan Pecinta Musik Bawah Tanah di Malang

Salah satu Aremania sekaligus saksi mata, Dadang Indarto menganggap keputusan Mabes Polri mencopot Kapolres Malang sudah tepat.

Apalagi, sebelum pertandingan sudah dilakukan rapat koordinasi sebanyak tiga kali membahas prosedur pengamanan.

Ingin Developer Game Lokal Naik Kelas, AMD Kenalkan Teknologi Terbaru

"Pencopotan Kapolres sudah tepat kenapa sudah tepat satu sebelum pertandingan sudah dilaksanakan rapat koordinasi sebanyak tiga kali itu membahas bagaimana prosedur keamanan," kata Dadang.

"Bagaimana cara mengamankan dan di dalam rakor atau kesepakatan. Apapun yang terjadi tidak akan ada kekerasan aparat kepada suporter. Begitu pula suporter kepada suporter atau suporter kepada aparat," ujar Dadang.

Pasangan Calon Independen HC-Rizky Dinyatakan Penuhi Syarat Dukungan KPU Kota Malang

Dadang menuturkan, secara personal, sosok Ferli Hidayat dikenal pribadi yang baik dan dekat dengan Aremania.

Tetapi, semua tindakan aparat keamanan semuanya dikendalikan oleh Kapolres selaku komandan tertinggi dalam laga di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Sebenarnya gini jujur kita sama pak Ferly itu sudah kenal akrab kita sudah bersahabat kita ngeman (menyayangkan). Yang kita heran waktu itu Brimob menembakkan gas air mata mengapa. Kepolisian yang bertugas menjaga, kendalinya semua ada di Kapolres," tutur Dadang.

Di luar sosoknya yang baik, Dadang menuturkan bahwa Ferli tetap harus bertanggungjawab atas tragedi Kanjuruhan yang membut 125 Aremania meninggal dunia.

Karena Ferly dianggap sosok yang seharusnya mampu mengendalikan aparat keamanan.

"Cuma tindakan seperti ini tidak dibenarkan. Ksnapa terjadi seperti ini. Apa tidak bisa menerapkan SOP atau membriefing kepada petugas Polres yang ditugaskan pada pertandingan tersebut," kata Dadang.

Selain itu, Aremania juga menuntut Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta juga dicopot dari jabatannya. Aremania menganggap Kapolda Jatim menjadi orang yang bertanggung jawab dalam insiden penembakan gas air mata.

Karena Satuan Brimob berada di bawah kendali Polda Jatim.

"Pencopotan sudah tepat. Termasuk pencopotan pada komandan Brimob semua pamen. Kita menunggu gongnya Kapolda harus dicopot juga beliau yang harus bertanggung jawab tentang hal ini," ujar Dadang.