Ungkap Duka, Bjorka Bocorkan Data Pribadi Menpora

Ungkap Duka, Bjorka Bocorkan Data Pribadi Menpora
Sumber :
  • doc viva

Malang – Insiden kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur mendapat perhatian dari berbagai pihak, bahkan di seluruh belahan dunia. Hacker Bjorka, juga turut menyampaikan rasa duka citanya kepada para keluarga korban yang ditinggalkan. 

Catat! Jadwal Pertandingan Semifinal Piala Asia U23 2024

"Dukacita mendalam saya untuk para keluarga dan teman-teman para korban," tulis Bjorka pada akun twitternya, dikutip Senin 3 Oktober 2022.

Dalam menyampaikan rasa dukacita yang mendalam itu, Bjorka pun menyindir Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali. Dia juga mengunggah sebuah gambar yang berisikan data dari pribadi Menpora Zainudin.

Bekas Super Market di Kota Pasuruan Bakal Disulap Jadi Rest Area Bernuansa Arafah

Dalam gambar yang diunggah Bjorka itu, terdapat nama lengkap, nomor ponsel, NIK, serta nomor KK Amali. Selain itu, ada alamat lengkap, tempat dan tanggal lahir, status perkawinan, hingga jenis kendaraan Menpora.

Seperti diberitakan sebelumnya, lebih dari 100 orang meninggal dunia buntut kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu pekan lalu. Kerusuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya yang berakhir dengan skor 2-3. Laga derby Jawa Timur tersebut dimenangkan oleh Persebaya. 

Turnamen Catur di Jombang, Klub Catur Pionmas Borong Juara

Sejumlah suporter Aremania merangsek masuk ke lapangan. Aparat kemudian menghalau para suporter dengan menembakkan gas air mata. Berkali-kali gas air mata ditembakkan ke arah bangku penonton.

Akibatnya, para penonton berhamburan keluar stadion. 

Para penonton yang panik kemudian berdesakan untuk bisa ke luar stadion hingga menimbulkan ratusan korban jiwa. Mayoritas korban meninggal karena kehabisan nafas dan terinjak-injak saat mencoba keluar dari stadion. 

Polisi menyebut korban tewas akibat peristiwa tersebut sebanyak 125 orang, sedangkan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mendapat data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bahwa korban tewas 131 orang (sebelumnya disebut 174 orang, lalu dikoreksi karena diketahui ada data ganda).